Pemerintah Kota Surabaya terus memasifkan tes usap bagi warga Kota Surabaya, termasuk bagi guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Rencana uji coba sekolah tatap muka melibatkan siswa SMP kelas sembilan.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya terus memasifkan tes usap bagi warga Kota Surabaya, termasuk bagi guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Tes usap bagi semua guru dan pegawai di lingkungan sekolah merupakan bagian dari persiapan sekolah tatap muka.
”Semua persyaratan sesuai protokol kesehatan terus dilengkapi di lingkungan sekolah, guru, dan juga siswa. Salah satunya melaksanakan uji usap terhadap semua guru SD dan SMP,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo, Sabtu (7/11/2020).
Semua guru SD, SMP, dan petugas sekolah yang sudah menjalani tes swab hingga sekarang sebanyak 21.000 orang. Petugas sekolah itu seperti petugas kebersihan, keamanan, dan tata usaha.
Menurut Supomo, khusus guru SMP yang sudah di-swab ada 180 orang dinyatakan positif, dan sudah selesai menjalani isolasi dan perawatan serta telah dinyatakan sembuh. Hampir semua guru sudah menjalani tes usab secara rutin dan terjadwal.
Selain melakukan tes usap terhadap para guru dan pegawai sekolah, kata Supomo, Pemkot Surabaya terus mempersiapkan formulasi sekolah tatap muka. Tahap pertama, sebelum sekolah tatap muka, dinas pendidikan akan menginformasikan nama-nama siswa dari 18 sekolah yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka.
Uji coba tatap muka
Direncanakan, tahap pertama sebagai uji coba sekolah tatap muka dilakukan di 21 sekolah. Penunjukan sekolah bisa ikut uji coba sekolah tatap muka setelah dilakukan asesmen, dan baru 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba. Syarat lain sebagai sekolah tatap muka kemungkinan besar yang ikut uji coba kelas IX atau kelas III SMP.
”Siswa yang ikut uji coba sekolah tatap muka pun wajib swab, termasuk orangtuanya,” ujar Supomo. Oleh karena itu, ia kembali memastikan bahwa uji coba sekolah tatap muka itu akan dilakukan terlebih dahulu bagi siswa kelas IX, sebagai persiapan ujian akhir, sedangkan pelajar SD masih terus dilakukan kajian.
Sekolah tatap muka belum bisa diterapkan di Kota Surabaya karena jumlah kasus Covid-19 yang masih di atas 50 kasus aktif meski saat ini pertumbuhan kasus Covid-19 di Surabaya terus melandai.
Siswa yang ikut uji coba sekolah tatap muka pun wajib swab, termasuk orangtuanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat menyebutkan jika sekolah tatap muka di Surabaya bisa digelar pada Januari mendatang. Kendati demikian, Pemkot Surabaya terus melakukan persiapan menjelang dibukanya sekolah tatap muka.
Salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menggencarkan uji usap oleh Tim Swab Hunter, yang sangat efektif untuk menjaring warga yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan langsung dites swab.
Sasaran Tim Swab Hunter tak hanya warga, tetapi juga pedagang di pasar terutama di daerah perbatasan. ”Ketika tim hendak melakukan tes swab ke pasar, banyak pedagang enggan menjalani tes swab, mereka memilih kabur untuk menghindari petugas,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, sekaligus Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto.
Kendati demikian, tim terus akan menggelar razia sekaligus tes swab untuk warga yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan meski tren kasus positif menurun dan kesembuhan meningkat.
Berdasarkan data dinas kesehatan terbaru per hari ini, jumlah tes swab hingga hari ini mencapai 217.463 spesimen. Kemudian untuk angka kesembuhan pada Kamis (5/11/2020) berjumlah 14.896 kasus. Sementara untuk kasus aktif per Jumat (6/11/2020) sebanyak 75 kasus.