Penularan Terkendali, Kota Magelang Uji Coba Belajar Tatap Muka
Pemerintah Kota Magelang menargetkan uji coba pembelajaran tatap muka untuk tingkat SD dan SMP pada November. Kegiatan ini dilakukan dengan pertimbangan kondisi cukup kondusif dan perkembangan kasus Covid-19 terkendali.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang menargetkan uji coba pembelajaran tatap muka untuk tingkat SD dan SMP pada November 2020. Pada tahap awal, uji coba akan dilakukan secara terbatas pada sebanyak 12 SD dan SMP yang tersebar di tiga kecamatan.
”Karena baru sebatas uji coba, pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan dengan lingkup pembelajaran dan jumlah siswa yang terbatas,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Agus Sujito, Kamis (22/10/2020). Uji coba pembelajaran tatap muka direncanakan pada November 2020 dan hingga kini masih terus dikaji sejumlah pihak terkait.
Sebanyak 12 sekolah tersebut adalah sekolah negeri yang tersebar di tiga kecamatan. Setiap kecamatan akan ada dua SD dan dua SMP yang ditunjuk melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Terkait hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang akan menentukan sekolah yang paling siap.
Uji coba pembelajaran tatap muka, menurut Agus, akan dilakukan dengan jumlah murid hanya 30 persen dari total siswa. Kegiatan belajar akan dilakukan bergantian di masing-masing kelas. Pada tahap awal, uji coba akan dimulai untuk siswa kelas terbawah, yaitu kelas 1 SD dan kelas 7 SMP.
”Siswa paling muda kami anggap paling berhak mendapatkan pembelajaran tatap muka lebih dahulu karena mereka sedari awal belum pernah ke sekolah dan sama sekali belum mengenal guru-gurunya,” ujarnya. Setelah itu, uji coba akan dilanjutkan ke jenjang kelas di atasnya. Mekanisme terkait hal itu nantinya akan diatur oleh sekolah.
Jika dalam kondisi normal para siswa biasanya bisa mengikuti 8 jam pelajaran sehari, dalam uji coba, mereka hanya akan mengikuti 4 jam pelajaran. Satu jam pelajaran yang biasanya berlangsung 45 menit juga akan digelar selama 20-30 menit.
Uji coba tersebut, menurut Agus, untuk sementara hanya dilakukan pada tingkat SD dan SMP. Adapun pembelajaran di tingkat TK atau pendidikan anak usia dini (PAUD) tetap akan dilakukan dengan cara berkunjung ke rumah siswa.
Uji coba pembelajaran tatap muka di tingkat SD dan SMP ini menjadi cara yang yang cukup efektif untuk kembali menggenjot siswa kembali bersemangat belajar. (Agus Sujito)
Uji coba pembelajaran tatap muka di tingkat SD dan SMP ini menjadi cara yang yang cukup efektif untuk kembali menggenjot siswa kembali bersemangat belajar. ”Selama ini, karena jenuh dan bosan, banyak anak akhirnya abai dan enggan mengerjakan serta mengumpulkan tugas yang diberikan para guru secara daring,” ujar Agus.
Ia mengatakan, pelaksanaan uji coba belajar tatap muka akan dievaluasi dan menjadi bahan pertimbangan untuk pelaksanaan uji coba pada tahun depan. ”Jika pelaksanaan kegiatan berjalan baik dan situasi mendukung, maka tahun depan, kami akan mencoba menambah jumlah sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Persiapan untuk melakukan uji coba sudah dilakukan sejak lama. Sebelumnya, untuk mengecek kesiapan sekolah, dinas pendidikan dan kebudayaan sempat melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka di 13 SMP, 3 SD dan 1 TK.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, uji coba belajar tatap muka dapat dilakukan karena saat ini perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Kota Magelang cukup terkendali. ”Dari data terakhir, angka penularan Covid-19 temasuk dalam peringkat nomor dua terendah di Jawa Tengah,” ujarnya.
Sigit mengatakan, pihaknya saat ini masih terus mengkaji jadwal pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Namun, sebelum jadwal ditetapkan, setiap orang diminta untuk bersabar dan tetap berupaya memenuhi kebutuhan anak-anaknya untuk belajar secara daring.