Uni Eropa terus mempromosikan perguruan-perguruan tingginya di tengah pandemi. Ini menunjukkan layanan pendidikan tidak boleh berhenti oleh wabah. Hanya saja, pemberian materi kuliah disesuaikan kondisi sekarang.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perguruan tinggi di negara-negara Eropa terus dipromosikan melalui melalui serangkaian kegiatan Hari Erasmus. Diharapkan, melalui promosi ini banyak masyarakat yang kian tertarik untuk melanjutkan studi pascasarjananya di Eropa.
Kepala Kerja Sama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Hans Farnhammer menyampaikan, meski tengah dilanda pandemi, dunia pendidikan tetap bergairah dan dinamis. Uni Eropa juga tetap membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para pelajar di Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi di berbagai negara Eropa.
”Kami ingin pelajar Indonesia tetap dapat menikmati manfaat beasiswa Erasmus, meski tentunya perlu beradaptasi dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh tiap-tiap negara,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (17/10/2020).
Berdasarkan catatan mitra kebijakan Uni Eropa, lebih dari 1.900 mahasiswa Indonesia telah menuntaskan studi di negara-negara Eropa melalui program beasiswa Erasmus. Beasiswa ini juga memberikan kesempatan bagi lebih dari 500 mahasiswa dan dosen asal Eropa untuk menempuh pendidikan jangka pendek atau mengajar di berbagai universitas di Indonesia.
Sekar Sari, salah satu alumni beasiswa Erasmus, mengatakan, perguruan tinggi di negara-negara Eropa khususnya di bidang seni dan budaya memiliki keunggulan terkait riset dan kajian. Hal inilah yang dinilai Sekar kurang dimiliki perguruan tinggi di Indonesia meskipun pada praktiknya, seni dan budaya di dalam negeri jauh lebih unggul.
Sekar menjadi mahasiswa pertama asal Indonesia yang mengambil jurusan Master of Art di Choreomundus-International Master on Dance Knowledge, Practice, and Heritage. Menurut Sekar, melalui studi tersebut, dia dapat mengkaji seni budaya yang komprehensif dan menjadikannya strategi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Salah satu upaya promosi yang dilakukan ialah melalui serangkaian kegiatan Hari Erasmus. Kegiatan yang dilakukan para alumni penerima beasiswa Erasmus ini bertujuan untuk memberikan inspirasi bagi para pelajar lainnya tentang manfaat beasiswa tersebut.
Kegiatan Hari Erasmus rutin digelar setiap tahun di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada masa pandemi saat ini, para alumni melakukan berbagai kegiatan secara virtual dengan mengangkat topik terkait isu lingkungan dan perubahan iklim.
Hanif Falah, Country Representative Asosiasi Erasmus Mundus di Indonesia, mengatakan, isu lingkungan maupun perubahan iklim bersifat lintas sektor dan generasi serta mendesak untuk ditanggulangi. ”Erasmus Days ini menjadi kesempatan untuk menggalang komitmen para alumni dari berbagai latar belakang pendidikan, profesi, dan generasi untuk merespons krisis perubahan iklim di Indonesia,” tuturnya.