Saat ini, orangtua memiliki banyak kesempatan untuk memperhatikan tumbuh kembang anak.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Orangtua diajak untuk mau belajar memahami tumbuh kembang anak sesuai dengan tahapan usianya. Ada indikator dan karakteristik unik dalam setiap tahap perkembangan anak sehingga orangtua dapat mendukung anak untuk mengeksplorasi kemampuan sesuai dengan usianya.
”Orangtua zaman sekarang mudah mengakses pengetahuan soal tumbuh kembang anak. Jadi, orangtua memang perlu untuk belajar sehingga tahu dan aktif memantau perkembangan anak seharusnya sudah bisa apa saja. Orangtua bisa mengevaluasi secara dini apakah anak sudah sesuai perkembangannya atau belum,” ujar psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo dalam acara peluncuran virtual Cussons Bintang Kecil 9, Jumat (9/10/2020).
Menurut Vera, dengan memahami indikator dan karakteristik tahap tumbuh kembang anak sesuai usia, para orangtua tak lagi mencap anak nakal atau susah diatur ketika suka mengeksplorasi sesuatu. Orangtua bisa lebih sabar dan mendukung anak-anak mereka. Bahkan, orangtua dapat memfasilitasi permainan dan kegiatan yang membuat anak bergairah untuk mengeksplorasi kemampuan sesuai dengan usianya.
Vera menjelaskan, pada tahapan usia 0-2 tahun, anak senang mengeksplorasi kemampuan sensoriknya. ”Sebenarnya, anak dibiarkan sendiri saja, anak usia 0-2 tahun ini sudah aktif megang barang ini-itu, lari ke sana-sini, atau memanjat-manjat. Orangtua tinggal memberikan lingkungan yang aman. Jadi, bukan melarang-larang anak karena takut anak terluka atau memecahkan barang pajangan,” ujar Vera.
Sementara untuk anak usia balita 2-4 tahun, mereka sedang senang berbicara. Para orangtua bisa menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan, seperti membaca buku cerita, bercakap-cakap, ataupun bernyanyi. ”Anak lagi suka banyak bicara. Jadi, orangtua jangan capek untuk menjawab pertanyaan anak,” kata Vera.
Adapun di tahapan usia 4-8 tahun, anak sudah mulai bisa berkreasi dan bersosialisasi. Orangtua bisa membantu mengeksplorasi anak dengan beragam kegiatan yang disukai, seperti menggambar atau melukis, dan bermain musik. Demikian pula dengan kemampuan bersosialisasi bisa mengajak anak bermain bersama teman-teman di sekitar rumah.
Vera menambahkan, meskipun sekarang anak-anak harus di rumah karena pandemi, orangtua tak perlu khawatir untuk mengasah kemampuan bersosialisasi anak. Anak bisa diajak untuk bertemu secara virtaul dengan teman sekolah.
”Sebenarnya, di keluarga juga anak belajar bersosialisasi, kok, dengan orangtua dan sauadaranya, mulai dari berbagi, saling bergantian, hingga toleransi,” papar Vera.
Vera menambahkan, dalam menemani anak bereksplorasi dan berekspresi, orangtua harus memahami apa saja yang terjadi di setiap tahap tumbuh kembang si kecil. Orangtua juga harus mempelajari mengenai ragam materi bermain dan stimulasi yang diperlukan.
”Yang terpenting diperlukan konsistensi dari orangtua dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak-anak mereka,” kata Vera.
Dukung orangtua
Dukungan bagi orangtua untuk menemani tumbuh kembang anak diberikan Cussons dengan menggelar kompetisi Cussons Bintang Cilik (CBK) untuk kesembilan kalinya. Kompetisi berhadiah sampai Rp 1 miliar ini bertema ”eksplorasi dunianya” dan berlangsung hingga 9 Januari 2021.
”Kompetisi CBK 9 ini jadi sarana tepat bagi orangtua dalam memberikan ruang gerak anak untuk bereksplorasi sekaligus membuat anak tetap gembira sesuai dengan tahapan usianya walau harus tetap di rumah saja. Orangtua juga diharapkan dapat memahami indikator tumbuh kembang anak sesuai dengan usia mereka,” ujar Brand Manager Cussons Baby Alifa Nisfiyani.
Alifa mengatakan, kompetisi CBK mengajak orangtua berbagi foto atau video saat anak aktif bereksplorasi sesuai dengan usianya. Anak dibagi dalam tiga kategori, yakni bayi (0-2 tahun), balita (2-4 tahun), dan anak-anak (4-8 tahun). Peserta dapat mendaftar di laman ww.cbk9.co.id. Dukungan peserta CBK 9 ini juga akan diwujudkan Cussons dengan memberikan donasi untuk mendukung kegiatan belajar anak usia dini di masa pandemi Covid-19.
”Kami juga akan menggelar berbagai workshop secara virtual untuk orangtua sesuai dengan kategori usia anak. Dengan demikian, orangtua dapat mendukung anak untuk mengeksplorasi dunianya lebih optimal sesuai dengan tahapan usianya,” jelas Alifa.
Sementara itu, figur publik Caca Tengker mengatakan, putrinya yang berusia dua tahun sedang senang berbicara dan banyak bertanya. ”Banyak banget pertanyaannya dengan cara bicara yang lucu. Pertama bangun tidur selalu ditanya di mana ayahnya, terus bertanya lagi dan lagi. Jadi, orangtua memang perlu memahami tahapan tumbuh kembang anak supaya kita bisa memahami anak,” kata Caca.