Kompleks Candi Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi pembuatan video konser virtual Rapsodia Nusantara untuk menarasikan sekaligus menduniakan warisan peradaban kuno.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
MOJOKERTO, KOMPAS — Kompleks Candi Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, menjadi salah satu lokasi pembuatan video konser virtual Rapsodia Nusantara, Sabtu (3/10/2020). Konser hasil kolaborasi itu merupakan upaya bersama untuk menarasikan sekaligus menduniakan warisan kejayaan masa silam era kerajaan-kerajaan klasik.
Rapsodia Nusantara merupakan rangkaian kegiatan oleh pianis kenamaan Ananda Sukarlan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru bekerja sama dengan Ananda untuk mengadakan konser virtual Kejayaan Nusantara di sejumlah lokasi tinggalan peradaban kuno, yakni Prambanan (Medang/Mataram), Trowulan (Majapahit), dan Muaro Jambi (Sriwijaya).
Konser menggunakan SR1928 The Awakening Concert Grand Piano, hasil kolaborasi musisi Aksan Sjuman, arsitek Raul Renanda, dan perusahaan furnitur eksklusif PT Saniharto Enggalhardjo.
”Kami memfasilitasi kolaborasi berbagai elemen untuk menarasikan dan menduniakan warisan Nusantara,” kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ahmad Mahendra di Bajang Ratu.
Peradaban Nusantara
Peradaban Nusantara (Indonesia), lanjut Mahendra, merupakan sumur inspirasi yang tiada kering untuk dinarasikan dan diceritakan di tingkat dunia. Namun, dalam kenyataan, dunia bahkan kalangan warga Indonesia sendiri belum terlalu mengetahui kebesaran peradaban Nusantara.
Kami memfasilitasi kolaborasi berbagai elemen untuk menarasikan dan menduniakan warisan Nusantara. (Ahmad Mahendra)
Ananda, penggagas Yayasan Musik Sastra Indonesia, mengatakan, Rapsodia Nusantara merupakan upaya untuk menduniakan Indonesia dengan pendekatan musik klasik. Dunia memang lebih mengenal komposer legendaris, antara lain Beethoven dan Mozart. Di sisi lain, Nusantara amat kaya dengan produk kebudayaan, yakni musik, komposisi, dan lagu tradisional yang unik dan otentik.
”Bagi saya, warisan peradaban kuno Nusantara, misalnya, Bajang Ratu (Majapahit) dan sebelumnya Prambanan (Medang/Mataram) tidak kalah dan layak dikenal oleh dunia,” kata Ananda.
Dalam konser itu, Ananda memainkan komposisi tradisional dengan pendekatan klasik. Komposisi Nusantara jelas berbeda dengan musik klasik dalam hal nada, ritme, dan tangga nada. Memainkan lagu-lagu tradisional pada grand piano di lokasi tinggalan peradaban kuno dan dipublikasikan di media sosial dan media massa diharapkan dapat menarik perhatian dunia sekaligus menguatkan posisi kebudayaan Nusantara.
”Selain sebagai duta produk, saya memainkan grand piano buatan dalam negeri ini juga ingin menegaskan bahwa Indonesia punya banyak keunggulan,” ujar Ananda.
Presiden Direktur PT Saniharto Enggalhardjo, Harsono Enggalhardjo mengatakan, perusahaan furnitur eksklusif dari Semarang, Jawa Tengah, ini tidak memiliki pengalaman membuat alat musik apalagi yang bermutu tinggi.
”Yang mendasari adalah niat, tekad, dan nekat, tetapi kami ingin berkontribusi terhadap kemajuan bangsa,” kata Harsono, putra ketiga dari empat bersaudara Enggalhardjo pendiri Saniharto.
Tantangan itu, lanjut Harsono, datang dari Renanda dan Sjuman yang berkeinginan Indonesia mampu membuat grand piano bermutu tinggi. Desain menghabiskan waktu setahun dan produksi juga setahun setelah melewati proses uji coba dan kegagalan berkali-kali. Piano senilai Rp 2,5 miliar itu kemudian mendapat penghargaan MURI sebagai grand piano pertama buatan Indonesia.
Dalam telekonferensi, Presiden MURI Jaya Suprana mengatakan, dimensi grand piano buatan Saniharto ialah panjang 310 sentimeter (cm), lebar 210 cm, dan tinggi 110 cm (penutup tidak dibuka).
Grand piano ini menjadi yang terbesar untuk saat ini, sepengetahuan MURI, di dunia. Namun, dimensi bisa dengan mudah disaingi sehingga penghargaan yang diberikan menekankan pada grand piano pertama buatan Indonesia.
Selain sebagai duta produk, saya memainkan grand piano buatan dalam negeri ini juga ingin menegaskan bahwa Indonesia punya banyak keunggulan (Ananda Sukarlan).
”Ini mencerminkan keunggulan bangsa Indonesia bahwa mampu membuat grand piano dengan desain yang futuristik seperti mobil balap dan bermutu tinggi,” kata Jaya.