Siswa di Tegal Terpapar Covid-19, Guru dan Teman Sekelas Dites Usap
MAN Kota Tegal, Jawa Tengah, memutuskan menghentikan kegiatan belajar tatap muka setelah satu siswanya dinyatakan positif Covid-19. Adapun guru dan siswa yang berkontak dengan siswa positif akan dites usap pada Senin.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal, Jawa Tengah, memutuskan menghentikan kegiatan belajar tatap muka setelah satu siswanya terkonfirmasi positif Covid-19, Jumat (11/9/2020). Guru dan teman sekelas yang berkontak erat dengan siswa tersebut akan dites usap untuk mendeteksi penularan.
N (17), siswa kelas XI MAN Kota Tegal, diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 Jumat petang. Sebelumnya, N menjalani tes usap di Puskesmas Bandung, Kecamatan Tegal Selatan, Rabu (2/9/2020).
Waktu pasien tersebut datang, Puksesmas Bandung sedang menggelar tes usap massal. Saat ditawari untuk ikut tes, dia bersedia dites. (Prima)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, awalnya, N datang ke Puskesmas Bandung untuk mengurus surat keterangan dokter. Surat tersebut diperlukan sebagai syarat mengikuti kegiatan belajar tatap muka di MAN Kota Tegal.
”Waktu pasien tersebut datang, Puksesmas Bandung sedang menggelar tes usap massal. Saat ditawari untuk ikut tes, dia bersedia dites,” ujar Prima, Minggu (13/9/2020), di Kota Tegal.
Setelah menerima hasil tes usap tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tegal langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menghentikan sementara kegiatan belajar tatap muka. Seluruh bagian sekolah juga disterilkan menggunakan cairan disinfektan, Sabtu pagi.
”Sebanyak 14 siswa dan lima guru di sekolah tersebut akan kami tes usap pada Senin. Sementara itu, ibu dan kakak pasien sudah kami tes usap pada Jumat petang,” ujar Prima.
Prima mengatakan, N sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Sebab, N merupakan orang tanpa gejala.
Dinas kesehatan belum mengetahui dari mana siswa tersebut terpapar Covid-19. Menurut Prima, N dan keluarganya tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar kota. Adapun ibu N sehari-hari berjualan di Pasar Bandung.
Kepala Urusan Tata Usaha MAN Kota Tegal Siti Umihani mengatakan, pihaknya mengimbau seluruh siswa dan guru yang sempat berkontak dengan N untuk mengisolasi diri sembari menunggu dites usap. Proses belajar-mengajar tatap muka juga dihentikan dan diganti dengan belajar jarak jauh.
”Sejak Sabtu pagi, semua kegiatan belajar-mengajar tatap muka kami hentikan. Seluruh kegiatan belajar-mengajar kembali ke pembelajaran daring sampai waktu yang belum bisa ditentukan,” kata Siti.
Baru dimulai
Sebelumnya, MAN Kota Tegal kembali memulai kegiatan belajar-mengajar tatap muka pada pekan pertama September. Setiap hari siswa yang masuk dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas kelas. Siswa bernomor urut ganjil masuk sekolah setiap Senin, Selasa, dan Rabu. Adapun siswa bernomor urut genap masuk sekolah setiap Kamis, Jumat, Sabtu.
Dengan sistem tersebut, N mengikuti kegiatan belajar tatap muka selama tiga kali dalam seminggu. Sampai dengan Jumat, N sudah lima kali mengikuti kegiatan tatap muka.
Kuncoro (47), orangtua siswa di MAN Kota Tegal, berharap tes usap tidak hanya dilakukan kepada 14 siswa dan lima guru yang berkontak dengan siswa tersebut. Menurut dia, tes usap perlu dilakukan kepada seluruh siswa dan guru yang masuk sekolah di hari yang sama dengan siswa tersebut.
”Interaksinya, kan, tidak cuma di kelas. Bisa jadi saat di kamar mandi atau di halaman sekolah. Baiknya memang seluruh siswa dan guru yang masuk di hari yang sama dengan siswa itu yang dites usap,” kata Kuncoro.
Hingga Minggu petang, jumlah kasus positif Covid-19 yang dicatatkan di Kota Tegal 116 orang. Dari jumlah tersebut, 36 orang dirawat dan menjalani isolasi mendiri, 68 sembuh, dan 12 orang meninggal.
Tambahan kasus
Dalam lima pekan terakhir, setidaknya 38 kasus positif Covid-19 baru ditemukan di Kabupaten Pemalang. Dari jumlah tersebut, lima orang meninggal.
”Rata-rata yang terkonfirmasi positif adalah pelaku perjalanan. Paling banyak pelaku perjalanan dari Jakarta,” kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pemalang Tutuko Raharjo.
Dengan tambahan tersebut, jumlah kasus positif Covid-19 di Pemalang menjadi 201 orang. Dari jumlah tersebut, 13 orang dirawat, 172 orang sembuh, dan 16 orang meninggal.
Menurut Tutuko, pihaknya belum akan mengambil kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang ketat. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Pemalang masih fokus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan.