Bersyukur tiada henti menjadi salah satu warisan nilai Jakob Oetama kepada karyawan Harian Kompas. Nilai itu terus hidup menjadi panduan kerja di media yang didirikannya.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jakob Oetama berpulang pada Rabu (9/9/2020). Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas ini mewariskan banyak nilai sebagai pedoman berkarya. Jakob sering menyatakan bahwa bekerja sebagai wartawan harus punya integritas tinggi, kejujuran, dan rasa kemanusiaan.
Lebih jauh lagi harus terus-menerus bersyukur. Demikian tutur Corporate Communications Director Kompas Gramedia Rusdi Amral. ”Pak Jakob mewariskan nilai dan ajaran untuk menjaga fondasi perusahaan yang bermuara pada mencerdaskan bangsa Indonesia,” ujar Rusdi.
Sebagai pemimpin, Jakob begitu perhatian dan peduli terhadap karyawannya. Penampilannya bersahaja mengesankan kesetaraan dengan semua orang di lingkungan kerja. ”Beliau pemimpin, pemilik, yang membangun kebersamaan di lembaga ini (Kompas Gramedia),” katanya.
Jakob wafat dalam usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, pukul 13.05. Beliau menjalani perawatan sejak 22 Agustus. Sepekan terakhir, kondisi kesehatannya menurun hingga tidak sadarkan diri. Sebagai penerima Bintang Mahaputra, salah satu tokoh pers nasional ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020) siang.
Ucapan dukacita atas meninggalnya Jakob terus mengalir dari banyak kalangan. Salah satu ucapan belasungkawa datang dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Jakob Oetama dengan mengenang berbagai kiprah almarhum dalam perjalanan bangsa Indonesia.
”Almarhum semasa hidupnya mengabdi penuh untuk kemajuan dunia pers Indonesia sekaligus menyuarakan pikiran-pikiran maju yang mencerdaskan bangsa,” kata Haedar.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan, almarhum Jakob bukan hanya seorang tokoh pers Indoensia, melainkan juga intelektual yang mumpuni.
”Saya turut berbelasungkawa atas wafatnya tokoh pers, intelektual mumpuni, pemurah, dan pribadi yang sangat mulia, Bapak Jakob Oetama. Semoga beliau berada dalam kedamaian dan kasih Tuhan yang Maha Kuasa,” kata Muhadjir.