logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPerlu Kolaborasi untuk Memutus...
Iklan

Perlu Kolaborasi untuk Memutus Rantai Perkawinan Anak

Perkawinan memberikan dampak yang besar bagi anak perempuan seperti kesehatan reproduksi terganggu, meningkatkan kematian ibu, pendidikan putus, pekerja anak, dan lain-lain. Maka pencegahan harus dilakukan bersama-sama.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kGtRk9W1Ph9FxvW3RBHpyX61QPI=/1024x1078/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FRoslinda3_1563789270.jpg
CHRISTINE NESBITT

Roslinda (14) saat berbicara pada High Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development di New York, 18 Juli 2019. Siswa kelas 3 SMP di SumbaTimur itu berbicara tentang isu perlindungan anak termasuk di dalamnya penghapusan kekerasan terhadap anak, pencegahan perkawinan anak, dan pencegahan penelantaran anak.

JAKARTA, KOMPAS – Upaya mencegah perkawinan anak hingga saat ini masih menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia, bahkan di masa pandemi pun perkawinan anak masih terjadi. Karena itu, upaya memutus rantai perkawinan anak membutuhkan sinergi dan kolaborasi semua pihak, pemerintah, organisasi masyarakat sipil, terutama organisasi agama, dan seluruh komponen masyarakat hingga tingkat desa.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah memastikan anak-anak terlibat dalam berbagai upaya pencegahan perkawinan, mensosialisasikan secara masif bahaya perkawinan. Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi juga harus diberikan kepada anak-anak sejak dini baik di lembaga pendidikan maupun dalam keluarga.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000