Proses seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri memakai jalur UTBK-SBMPTN berlangsung ketat. Perguruan tinggi swasta masih membuka pendaftaran setelah pengumuman UTBK-SBMPTN.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, pendaftar ujian tertulis berbasis komputer-seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri tahun 2020 sebanyak 702.420 orang. Tes masuk diikuti 661.180 peserta karena 41.240 pendaftar tidak hadir saat tes berlangsung.
Tahun ini tidak ada peserta dengan skor hasil UTBK yang sama persis pada program studi yang sama. ”Kami juga memberlakukan standar deviasi yang sangat ketat,” ujar Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo saat konferensi pers daring, Jumat (14/8/2020), di Jakarta.
Prodi favorit
Ketua LTMPT Mohammad Nasih menyampaikan, program studi (prodi) sains dan teknologi serta sosial humaniora banyak diminati. Terdapat 10 prodi sains dan teknologi dengan persaingan ketat, yaitu Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (1:77), Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro (1:58), Kedokteran Universitas Gadjah Mada (1:58), dan Pendidikan Dokter Universitas Indonesia (1:56). Kemudian, Ilmu Komputer UGM (1:51), Teknik Biomedis UGM (1:50), Teknologi Informasi UGM (1:50), Arsitektur Universitas Indonesia (1:45), Farmasi Universitas Indonesia (1:44), dan Arsitektur UGM (1:42).
Sementara itu, prodi Sosial Humaniora dengan persaingan ketat meliputi Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (1:125), Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (1:90), Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (1:87), Manajemen Universitas Padjadjaran (1:86), dan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta (1:83). Kemudian Ilmu Komunikasi UGM (1:82), Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia (1:79), Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (1:74), Ilmu Hubungan Internasional UGM (1:68), dan Manajemen UGM (1:66).
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Djagal Wiseso Marseno menyampaikan, berdasarkan hasil UTBK-SBMPTN, UGM menerima 2.518 calon mahasiswa baru. Jumlah ini terdiri dari 1.777 orang di bidang sains dan teknologi serta 741 orang di bidang sosial humaniora.
Sebanyak 2.518 orang calon mahasiswa baru itu berlatar belakang pemegang KIP Kuliah (336 orang) dan reguler (2.182 orang). Total peminat masuk UGM melalui jalur UTBK-SBMPTN mencapai 62.507 orang. Sejumlah program studi yang tercatat memiliki banyak peminat, antara lain, kedokteran, farmasi, dan ilmu hubungan internasional.
Perguruan tinggi swasta
General Manager Marketing Universitas Multimedia Nusantara Arief Setyadi mengatakan, pihaknya memberikan kelonggaran bagi calon mahasiswa baru yang kemarin menunggu hasil UTBK-SBMPTN. ”Kami mempermudah dengan sistem daring. Mereka boleh registrasi ulang dulu, tetapi jika mundur silakan memberi tahu,” ujarnya.
Kepala Biro Marketing dan Public Relations Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Anton Binsar mencontohkan, kedokteran, psikologi, hukum, akuntansi dan manajemen, dan teknobiologi. Fakultas ataupun program studi ini juga jadi incaran tahun-tahun sebelumnya. ”Program studi ilmu komunikasi juga sekarang mendapat kenaikan permintaan,” ujarnya.
Menurut Anton, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Psikologi telah menjadi unggulan kampus sejak belasan tahun lalu. Sebagai gambaran, pendaftar Fakultas Kedokteran mencapai 2.500 orang, tetapi hanya 225-250 orang diterima. Kondisi sama terjadi di Fakultas Psikologi yang hanya menerima sekitar 300 orang dari 2.500-an pendaftar.
Program studi akuntansi selalu diminati karena kampus bekerja sama dengan empat kantor akuntan publik terbesar di Indonesia. Adapun Fakultas Hukum mengalami kenaikan peminat sejak kalangan sivitas Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta terlibat di pemerintahan.
”Kami melihat ada korelasi antara apa yang disumbangkan oleh sivitas akademika dan dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat luas,” katanya.
Menurut Anton, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta telah memutuskan perkuliahan dimulai 14 September 2020 sehingga kampus masih menerima pendaftaran mahasiswa baru sampai 31 Agustus 2020, kecuali Fakultas Kedokteran dan Fakultas Psikologi. Kedua fakultas ini mulai membuka kuliah 7 September 2020.
Dari sisi konfirmasi mahasiswa baru, Anton mengakui ada penurunan jumlah. Dia menduga banyak di antaranya menunggu hasil SBMPTN sebelum memutuskan masuk di perguruan tinggi swasta.
Ombudsman
Ombudsman RI mencermati sudah ada proses seleksi jalur mandiri bagi calon mahasiswa baru yang diadakan beberapa PTN dan pengumumannya mendahului UTBK-SBMPTN.
Menurut anggota Ombudsman RI, Ahmad Suaedy, ada keluhan dari beberapa orangtua yang keberatan jika uang kuliah yang sudah dibayarkan pada seleksi jalur mandiri tidak dapat dikembalikan ketika calon mahasiswa baru ternyata lolos jalur SBMPTN.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2020, seleksi masuk perguruan tinggi negeri terdiri dari tiga jalur. Jalur pertama adalah seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang didasarkan pada nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi. Biaya ditanggung oleh pemerintah. Kuota peserta dinyatakan lolos minimal 20 persen.
Jalur kedua adalah SBMPTN. Kelulusan peserta berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh perguruan tinggi negeri. Pelaksanaan tes menggunakan komputer. Biaya ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah.
Kuota peserta dinyatakan lulus minimal 40 persen. Adapun jalur ketiga adalah seleksi mandiri. Kuota peserta adalah maksimum 30 persen. Seleksi mandiri dapat menggunakan hasil UTBK. (FRD/FAI)