Sebelum Berpulang, Sapardi Djoko Damono Menyiapkan Hadiah Kumpulan Puisi
Sastrawan legendaris Sapardi Djoko Damono (80) berpulang, Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB. Hingga di usia ke-80, Sapardi tetap produktif, karya-karyanya terus beranak pinak.
Oleh
Putu Fajar Arcana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sastrawan senior yang populer dengan novel Hujan Bulan Juni, Prof Dr Sapardi Djoko Damono (80) meninggal di Rumah Sakit Eka Hospital, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB. Sapardi berpulang setelah berulang kali jatuh sakit sejak Juni 2019. Di tengah berjuang melawan sakit, Sapardi telah menyiapkan kumpulan puisi yang menurut rencana diterbitkan bulan depan sebagai hadiah atas ulang tahunnya ke-80 empat bulan lalu.
Sonya Sondak, istri yang selama ini mendampingi Sapardi di rumah sakit, Minggu (19/7/2020), di ruang duka mengatakan, pukul 08.00 suaminya masih bisa berkomunikasi dengan baik. Bahkan Sapardi meminta minum teh meski susah menggunakan sedotan.
Sejak kemarin, kata Sonya, Sapardi mengalami perdarahan hebat. ”HB-nya turun sampai 5,” kata Sonya. Setelah intervensi untuk mengeluarkan sisa dahak dari paru-parunya, Sapardi tak memberi respons sampai akhirnya dinyatakan terminal pada pukul 09.17 WIB.
Menurut Sonya suaminya tak pernah mengeluh sakit. ”Bapak tetap kerja walau sebulan terakhir agak jarang,” katanya.
Beliau benar-benar memilih jalan sastra buat hidupnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid yang melayat ke rumah sakit mengatakan, Sapardi tipe pekerja keras. ”Beliau benar-benar memilih jalan sastra buat hidupnya,” kata Hilmar.
Sebagai Ketua ILUNI UI ((Ikatan Alumni Universitas Indonesia), Hilmar dan Sapardi baru saja merampungkan Festival Hujan Bulan Juni. ”Begitu rampung eh beliau pergi,” katanya.
Menurut Sonya, bulan depan sebenarnya Sapardi berjanji akan memberi hadiah kumpulan puisi ulang tahunnya ke-80 pada 20 Maret 2020. ”Sudah diserahkan kepada penerbit, tapi terus sakit,” katanya terbata-bata.
Kini, jenazah Sapardi disemayamkan di Kompleks Dosen UI, Ciputat, Tangsel. Sesuai rencana keluarga, jenazah akan dimakamkan sore hari ini setelah Ashar di Taman Pemakaman Giritama, Giri Tonjong, Bogor.
Pihak keluarga mohon doa untuk almarhum dan dengan hormat meminta supaya para kerabat dan sahabat untuk tidak mengantar atau hadir di pemakaman mengingat di situasi pandemi saat ini perlu diutamakan protokol kesehatan dari pemerintah.