Sampai hari kedua penyelenggaraan ujian tulis berbasis komputer, yaitu 6 Juli 2020, tingkat kehadiran peserta mencapai 95 persen. Pelaksanaan protokol kesehatan terus disiagakan.
Oleh
Mediana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tingkat kehadiran peserta ujian tulis berbasis komputer-seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri gelombang I pada hari pertama dan kedua tanggal 5-6 Juli 2020 mencapai 95 persen. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi menyebutkan, ada empat kemungkinan yang memengaruhi pencapaian itu terjadi.
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo, Selasa (7/7/2020), di Jakarta, mengatakan, kemungkinan pertama adalah pendaftaran ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dilakukan setelah pengumuman seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tanggal 8 April 2020.
Kemungkinan kedua adalah peserta yang sudah diterima di SNMPTN tidak boleh mendaftar seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Kemungkinan ketiga adalah pendaftaran UTBK dan SBMPTN menjadi satu paket. Adapun kemungkinan keempat adalah antusias peserta lebih tinggi walaupun pada kondisi darurat Covid-19.
Tingkat kehadiran peserta UTBK hanya berkisar 80-84 persen pada tahun-tahun sebelumnya.
”Tingkat kehadiran peserta UTBK hanya berkisar 80-84 persen pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, data sementara secara nasional menunjukkan tingkat kehadiran mencapai 95-an persen,” ujarnya.
Berdasarkan data LTMPT per 2 Juli 2020 pukul 14.00, total peserta UTBK-SBMPTN sebanyak 703.875 orang. Jumlah ini terdiri dari 579.069 peserta tes gelombang I dan 124.806 peserta tes gelombang II.
Jumlah peserta tes gelombang I yang sudah cetak kartu 539.935 orang atau 93,24 persen dari total peserta tes yang seharusnya. Sementara itu, jumlah peserta tes gelombang II yang sudah cetak kartu 117.159 orang atau 93,78 persen dari total peserta tes yang seharusnya.
Gelombang pertama UTBK berlangsung 5-14 Juli 2020, sedangkan gelombang kedua pada 20-29 Juli 2020. Adapun pengumuman seleksi akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2020.
Setiap gelombang tes akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berlangsung pukul 09.00-11.15, lalu jeda 2 jam 45 menit, baru kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua pada pukul 14.00-16.15.
Budi menjelaskan, apabila tidak hadir saat ujian, peserta bersangkutan sudah atau tidak melapor ke Pusat UTBK perguruan tinggi negeri tujuan. Apabila peserta bersangkutan melapor karena persyaratan protokol Covid-19 tidak terpenuhi, seperti wilayah asal masuk zona merah, peserta akan direlokasi jadwal beserta tempat tes.
”Sejauh ini baru ada satu kasus di Universitas Halu Oleo, Kendari, dan ada seorang peserta di Universitas Negeri Yogyakarta ketahuan pilek dan badannya panas,” katanya.
Budi menambahkan, sejumlah pusat UTBK perguruan tinggi negeri kemungkinan besar tidak akan menyelenggarakan tes gelombang kedua karena sudah tidak ada peserta yang dilayani. Berdasarkan data cetak ulang kartu per 2 Juli 2020, jumlah peserta tes gelombang kedua 117.159 orang. Ada potensi tambahan peserta gelombang kedua hasil dari relokasi gelombang pertama yang sudah memenuhi syarat.
Ketua LTMPT M Nasih mengklaim, semua tahapan pelaksanaan UTBK dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai gambaran, penyemprotan disinfektan semua ruangan dan pembersihan peralatan komputer yang digunakan dilakukan sehari sebelum pelaksanaan dan pada saat jeda waktu antara sesi satu dan sesi dua.
Pemeriksaan suhu badan dilakukan untuk semua peserta pada saat memasuki lokasi kampus, penyediaan ruang tunggu sebelum masuk ruang ujian, perlengkapan cuci tangan, dan handsanitizer di tempat-tempat yang digunakan untuk pelayanan UTBK.
Tiga perguruan tinggi
Dia menyebutkan, ada tiga pusat UTBK perguruan tinggi negeri yang menyampaikan permohonan penundaan pelaksanaan UTBK karena belum mendapatkan izin dari Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 di daerah. Ketiganya adalah Universitas Nusa Cendana dan Universitas Sriwijaya untuk lokasi Mitra di UIN Raden Fatah, Universitas Negeri Jakarta untuk lokasi Mitra di UIN Jakarta, serta lokasi Mitra di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Peserta yang terjadwal mengikuti tes di lokasi tersebut akan dijadwal ulang mengikuti tes UTBK gelombang II.
Direktur Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Suharman Hamzah, menyampaikan, Unhas akan menyelenggarakan UTBK gelombang I secara penuh. Artinya, Unhas menggelar UTBK 5-14 Juli 2020. Setiap sesi terdapat sekitar 1.130 peserta.
”Kami belum menemukan persoalan teknis terkait penyelenggaraan. Namun, sejauh ini tingkat ketidakhadiran peserta mencapai 9 persen,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam dalam pernyataan resmi, Senin (6/7/2020), di Jakarta, mengatakan, tingkat kehadiran peserta sampai 95 persen menunjukkan minat yang luar biasa dari peserta. Oleh karena itu, protokol kesehatan harus selalu dijaga.
”Tes gelombang pertama dan kedua tidak ada perbedaan. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan dan dipatuhi. Letak perbedaannya adalah giliran peserta ikut dan soal tes. LTMPT sudah mengatur dengan baik,” katanya.