logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanDPR Belum Paham Kegentingan...
Iklan

DPR Belum Paham Kegentingan Persoalan Kekerasan Seksual

Penundaan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada tahun ini menuai protes dari publik. Sebab, kasus-kasus kekerasan seksual masih sangat mencemaskan.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/68JsabS6utfTl4CiESpya2jbGx0=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F00a898af-80bd-4196-a260-a0c40da596a2_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Para demonstran yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil (Gemas) berdemonstrasi menuntut pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Mereka meminta DPR segera membentuk Tim Perumus RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan melibatkan masyarakat selama proses pembahasan RUU tersebut.

JAKARTA, KOMPAS — Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan organisasi perempuan menyesalkan sikap Dewan Perwakilan Rakyat yang menunda pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada tahun 2020 ini. DPR dinilai belum memahami situasi genting persoalan kekerasan seksual yang terjadi di Tanah Air.

”Karena itu, Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan mendorong agar DPR melaksanakan komitmennya untuk dengan sungguh-sungguh membahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di tahun 2021, demi kepentingan terbaik korban kekerasan seksual, khususnya perempuan,” ujar Ketua Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andi Yentriyani, kepada Kompas, Rabu (1/7/2020).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000