”Server” PPDB Terganggu, Disdik Sumbar Perpanjang Masa Pendaftaran
Dinas Pendidikan Sumatera Barat memperpanjang masa pendaftaran penerimaan peserta didik baru tingkat SMA selama tiga hari setelah adanya gangguan ”server”.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Dinas Pendidikan Sumatera Barat memperpanjang masa pendaftaran penerimaan peserta didik baru tingkat SMA selama tiga hari akibat gangguan server. Hingga hari ketiga pembukaan pendaftaran, calon siswa masih kesulitan untuk mendaftar. Tahun ini, untuk pertama kali Disdik Sumbar menerapkan PPDB daring secara menyeluruh.
Reza Syarif (16), calon siswa asal Nagari Kamang Hilir, Agam, Sumbar, Rabu (24/6/2020), mengatakan, ia belum berhasil mendaftar PPDB sejak dibuka pada Senin (22/6/2020). Permasalahan ini membuat ia pusing dan takut tidak bisa mendaftar ke sekolah yang dituju. Reza hendak mendaftar di SMA Negeri 1 Tilatang Kamang melalui jalur afirmasi.
”Laman pendaftaran bisa dibuka. Namun, ketika meng-input data provinsi, kabupaten, dan desa, tidak bisa diklik. Ketika hendak masuk kembali untuk mengulang dari awal, tertulis di portal bahwa NISN saya tidak terdaftar,” kata Reza ketika dihubungi dari Padang.
Permasalahan yang sama, kata Reza, dialami teman-temannya. Ada teman yang sudah meng-input semua data dan tinggal menekan tombol daftar, tiba-tiba laman pendaftaran eror. Proses pendaftaran pun gagal.
Dua hari sebelumnya, kata Reza, ia bahkan sama sekali tidak bisa masuk ke laman pendaftaran. Ia berharap permasalahan ini bisa teratasi pada Kamis (25/6/2020). Jika terus bermasalah, ia tidak akan bisa masuk ke SMA negeri sesuai keinginannya.
Sekretaris Panitia PPDB Daring Sumbar Irman mengatakan, proses pendaftaran PPDB daring tingkat SMA masih terkendala gangguan server. Jumlah pengunjung laman melebihi kapasitas server. Secara keseluruhan, di Sumbar, jumlah lulusan SMP ataupun MTs sekitar 96.000 orang.
Jumlah pengunjung laman melebihi kapasitas server.
”Hari ini, ada gangguan di aplikasi dan server kami pada menu peng-input-an alamat dan dokumen kartu keluarga. Karena sejak Senin sudah ada gangguan, masa pendaftaran (tahap I) kami tambah hingga 28 Juni 2020 agar calon siswa tidak merasa dirugikan,” kata Irman yang juga menjabat Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Luar Biasa Disdik Sumbar.
Irman melanjutkan, tim teknis sedang berupaya memperbaiki permasalahan tersebut. Laman pendaftaran sejak Rabu siang ditutup sementara dan dibuka kembali pada Rabu (25/6/2020) pukul 10.00. Ia berharap tidak ada kendala lagi pada server.
Menurut Irman, sejauh ini sudah ada 25.000 calon siswa yang berhasil mendaftar, baik untuk SMA maupun SMK. Dari total pendaftar, ada yang sudah berhasil mencetak formulir pendaftaran dan ada pula yang belum. Meskipun belum bisa mencetak formulir pendaftaran, data calon siswa tersebut sudah tercatat di basis data pendaftar dan tinggal mencetak formulir ketika laman pendaftaran kembali dibuka.
Pendaftaran dan seleksi PPDB daring tingkat SMA di Sumbar berlangsung pada 22-25 Juni 2020 untuk tahap I dan 29 Juni-1 Juli 2020 untuk tahap kedua yang merupakan periode untuk pemenuhan jalur zonasi. Selain itu, pendaftaran dan seleksi PPDB jalur prestasi berlangsung 6-9 Juli 2020.
Sementara untuk SMK, pendaftaran dan seleksi PPDB tahap pertama berlangsung 22-25 Juni 2020 dan diawali dengan tes minat bakat pada 10-18 Juni 2020. Tahap kedua berlangsung 29 Juni-1 Juli 2020 dan diawali dengan tes minat bakat pada 26-28 Juni 2020.
Berdasarkan catatan Kompas, tahun ini merupakan kali pertama Disdik Sumbar menerapkan pendaftaran PPDB secara daring. Tahun lalu, proses pendaftaran belum murni melalui sistem daring karena masih ada tahapan pendaftaran melalui pertemuan tatap muka.
Kuota siswa yang diterima untuk jalur zonasi minimal 50 persen dari daya tampung sekolah. Dari jalur afirmasi dan jalur inklusif, kuota penerimaan minimal 15 persen, sedangkan dari jalur prestasi maksimal 30 persen. Untuk jalur perpindahan tugas orangtua/wali, paling banyak 5 persen dari daya tampung.
Anggota DPRD Sumbar Hidayat dari fraksi Gerindra, dalam keterangan tertulis, mengatakan, semestinya Disdik Sumbar sudah mengantisipasi permasalahan server sebelum proses pendaftaran PPDB dibuka. Dinas bisa bekerja sama dengan ahli teknologi dan informasi dalam menyiapkan sistem yang andal. Jadwal pendaftaran per kluster daerah bisa pula menjadi pilihan dalam mengantisipasi keterbatasan kapasitas server.
Hidayat mengaku menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait permasalahan pendaftaran PPDB daring. Orangtua dan calon siswa risau karena tidak bisa mendaftar. Ia berharap pemerintah provinsi (pemprov) ataupun disdik bisa segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
”Ini hak masyarakat. Pemprov harus memberikan kepastian dan fasilitas yang mampu menjamin pemenuhan hak calon siswa untuk mendaftar dengan lancar. Siapa sih orangtua yang tidak risau dengan kondisi sistem yang eror begini,” kata Hidayat.