Seorang sopir truk beristirahat siang di depan pergudangan di kawasan Kota Tua Jakarta, Sabtu (6/6/2020). Berselonjor santai diruang kemudi hingga kakinya menyentuh kaca truk. Jemarinya terus memencet layar telepon genggam, berganti dari satu pesan ke pesan lain, berhenti saat membuka video jenaka. Tertawa sendiri. Truk pengangkut bahan pangan tersebut masih berhenti menunggu muatan balik. Bak truknya sangar, bergambar jawara Roger Moore, pemeran film James Bond 007 yang memegang pistol.
Kawasan Kota Tua siang itu sepi. Hanya terik matahari yang ditemui hingga sudut gudang tua yang sebagian memperlihatkan batu bata merahnya. Sejak pandemi Covid-19 tiga bulan lalu, kawasan itu ditutup untuk umum.
Adolf Heuken dalam bukunya, Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta, menuliskan Kota Batavia lama dahulu dikelilingi tembok dan parit. Wilayah itu meliputi daerah sekitar Menara Syahbandar hingga Jalan Jembatan Batu yang pusatnya adalah bekas Balai Kota atau Stadhuis Batavia, kini Museum Sejarah Jakarta. Di depannya terdapat taman yang kini dikenal dengan Taman Fatahillah. Di bagian tengah taman, dulu penduduk Batavia mengambil air minum, yang dialirkan melalui pipa bawah tanah dari Ciliwung di Glodok, atas perintah Gubernur Jenderal Von Imhoff. Selama sejarahnya, Jakarta dikenal dengan tiga nama berbeda: abad ke-14 Sunda Kalapa, Jayakarta, kemudian Batavia (1619-1942).