Cerita masa lalu selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah kawasan. Warga Kaligua, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berusaha untuk bernostalgia dengan kisah yang diwariskan oleh leluhur mereka dan menjadikan sebagai titik berjalan ke depan.
Kaligua adalah kawasan yang berada di kaki Gunung Slamet. Udaranya sejuk dan pada puncak musim kemarau suhu di malam hari bisa turun hingga 8 derajat celsius. Tempat berbukit-bukit itu menjadi tempat hidup bagi para petani sayur. Di kawasan Kaligua juga terdapat hamparan kebun teh yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX.
Perkebunan teh di Kaligua adalah warisan dari masa kolonial Belanda. Pada masanya dulu beredar kisah perjalanan epik buruh menggotong ketel uap yang digunakan untuk memproses daun teh. Tidak banyak literatur ataupun dokumentasi yang menjelaskan tentang perjalanan ketel uap tersebut, tetapi cerita tersebut telah menjadi bagian dari kisah kawasan Kaligua. Pada masa itu, warga bergantian menggotong ketel uap dengan menempuh jalan menanjak di perbukitan dari daerah Bumiayu menuju ke pabrik teh Kaligua yang berjarak sekitar 20 kilometer. Tanpa ada alat transportasi, maka perjalanan ketel uap itu adalah perjalanan yang sangat berat. Mereka menggotong ketel yang terbuat dari besi baja dengan berat berton-ton melintasi jalan setapak di hutan.