Optimalkan Peluang Kolaborasi Antar-perguruan Tinggi
Pembelajaran jarak jauh bisa dioptimalkan dengan kolaborasi antar-perguruan tinggi dalam mengembangkan model pembelajaran yang efektif dan efisien.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembelajaran jarak jauh membuka peluang kolaborasi antardosen ataupun antar-perguruan tinggi. Jika ini dioptimalkan, kegiatan belajar-mengajar jarak jauh akan semakin efektif dan efisien.
Hal itu mengemuka dalam diskusi virtual ”Peluang dan Tantangan Pendidikan Jarak Jauh Program Studi Ekonomi Syariah”, Rabu (13/5/2020), di Jakarta. Diskusi virtual diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Institut Tazkia, dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia.
Pelaksana Harian Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang Bedjo Santoso mencontohkan, modul-modul mata kuliah bisa dikumpulkan di satu sistem yang terkelola satu pintu, seperti KNEKS. Lalu, KNEKS dapat mendistribusikannya ke perguruan tinggi yang membutuhkan. Begitu juga, dosen bidang ekonomi dan keuangan syariah dapat menyusun modul dan dibagi kepada dosen lainnya.
Dia mengakui, pembatasan sosial menyebabkan praktik pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan metode daring berjalan lebih cepat. Di kampusnya, realisasi PJJ secara penuh telah didesain sebelumnya. Implementasi 100 persen pun diperkirakan baru berjalan sekitar tahun 2023.
PJJ daring menantang setiap perguruan tinggi semakin inovatif.
Dalam kesempatan sama, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Zakiyudin Badhawi mengatakan, PJJ daring menantang setiap perguruan tinggi semakin inovatif. Apabila mahasiswa keberatan dengan biaya pulsa telepon seluler, perguruan tinggi harus berani menciptakan solusi-solusi belajar yang bisa mengatasi persoalan itu.
Bangun sistem dan konten
Selain berkolaborasi, kampus juga bisa menciptakan sendiri sistem belajar e-learning yang sederhana, tetapi memiliki fungsi maksimal. Kampus dapat berkreasi menyusun kegiatan belajar yang efektif dan efisien bagi mahasiswa.
”Sejauh ini, sebagian besar perguruan tinggi masih terlalu banyak membahas platform apa yang pas untuk PJJ. Dosen sampai melupakan membangun sistem dan konten PJJ yang sebenarnya dibutuhkan mahasiswa,” kata Zakiyudin.
Rektor IAIN Ternate Samlan Hi Ahmad mengungkapkan, PJJ daring sebenarnya sudah lama menjadi bahan mata kuliah di jurusan teknologi pendidikan. Karena sebatas mata kuliah, dosen dan mahasiswa hanya memperbincangkan tanpa mempraktikkannya.
Menurut dia, PJJ menguntungkan kabupaten/kota yang memiliki kondisi geografis kepulauan. Mahasiswa tetap bisa belajar kapan pun dan di mana pun. Kolaborasi antar-perguruan tinggi juga semakin menguntungkan mahasiswa karena mereka semakin kaya wawasan. Namun, ini bisa tercapai jika infrastruktur jaringan akses internet merata.
Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Harian KNEKS Ma’ruf Amin menyampaikan, terlepas dari segala tantangan yang ada, PJJ memberikan keuntungan karena perguruan tinggi satu dengan lainnya bisa saling bersinergi. Dengan teknologi, sinergi itu tidak ada sekat lagi. Mahasiswa tetap bisa mengikuti kuliah sesuai dengan kaidah, riset, dan terus berinovasi meski konten pembelajarannya berasal dari perguruan tinggi berbeda.
”Kita semua harus siap. Para pengajar harus keluar dari gaya mengajar konvensional dengan mengoptimalkan seluruh teknologi. Mahasiswa pun dituntut harus mandiri dengan memanfaatkan segala sumber pengetahuan untuk menunjang PJJ,” ujarnya.
Perguruan tinggi negeri dan swasta bersepakat tidak memundurkan jadwal perkuliahan semester ganjil tahun ajaran baru 2020/2021 sampai tahun depan. Namun, kegiatan akademik tetap mengikuti protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.