Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan Sembako untuk Mahasiswa Yogyakarta
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas kembali menyalurkan bantuan untuk mereka yang terkena dampak ekonomi akibat penyebaran penyakit Covid-19. Kali ini, bantuan diberikan kepada para mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan ratusan paket bantuan bahan kebutuhan pokok atau sembako untuk mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Bantuan sembako tersebut diberikan untuk membantu para mahasiswa universitas itu yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Penyaluran bantuan itu dilakukan pada Jumat (17/4/2020) di Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan oleh perwakilan redaksi harian Kompas kepada perwakilan manajemen UNY. Adapun penyaluran bantuan kepada mahasiswa akan dilakukan manajemen UNY.
Atas nama adik-adik mahasiswa dan keluarga UNY, kami ucapkan terima kasih atas kepedulian dari pembaca harian Kompas. (Sutrisna Wibawa)
Jumlah bantuan yang diberikan untuk para mahasiswa UNY itu sebanyak 600 paket sembako. Adapun satu paket sembako terdiri dari 2 kilogram (kg) beras, 10 bungkus mi instan, 1 kaleng sarden dengan berat 155 gram, dan 500 gram telur. Dalam penyaluran bantuan itu, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas bekerja sama dengan organisasi Foodbank of Indonesia.
Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas itu. Pemberian bantuan tersebut dinilai sangat berguna untuk membantu para mahasiswa selama terjadinya pandemi Covid-19. ”Atas nama adik-adik mahasiswa dan keluarga UNY, kami ucapkan terima kasih atas kepedulian dari pembaca harian Kompas,” ujarnya.
Sutrisna menuturkan, selama masa pandemi Covid-19, banyak mahasiswa UNY asal luar daerah yang tetap berada di Yogyakarta meski kegiatan perkuliahan tatap muka di kampus diliburkan. Para mahasiswa asal luar DIY itu tidak pulang ke kampung halaman karena berbagai alasan.
”Memang ada berbagai alasan mereka tidak pulang, misalnya terkait fasilitas internet. Kalau mereka pulang, itu tidak ada internet di desanya. Sementara kalau di Yogyakarta, kan, internet mudah,” kata Sutrisna.
Sebagian mahasiswa yang tidak pulang kampung itu ternyata mengalami kesulitan ekonomi selama pandemi Covid-19. Menurut Sutrisna, manajemen UNY telah melakukan pendataan terhadap para mahasiswa yang membutuhkan bantuan.
”Setelah kita data, ternyata mahasiswa kita ini banyak yang enggak pulang dan mengalami kesulitan karena berbagai hal. Harga barang-barang, kan, menjadi mahal sehingga uang yang tadinya cukup untuk bulanan jadi tidak cukup,” ujar Sutrisna.
Kondisi itulah yang kemudian membuat manajemen UNY tergerak untuk memberikan bantuan kepada para mahasiswanya yang membutuhkan. Sutrisna menyebut, beberapa waktu lalu, manajemen UNY telah memberikan bantuan sembako kepada para mahasiswa. Bantuan tersebut dibeli dengan uang hasil iuran para dosen dan karyawan UNY.
”Sebelum ini, secara internal kita sudah membantu adik-adik mahasiswa lewat urunan (iuran),” ungkap Sutrisna.
Peduli kampus
Menurut Sutrisna, pemberian bantuan itu merupakan bentuk kepedulian UNY kepada para mahasiswanya. ”Ini bentuk kepedulian kampus. Mahasiswa yang menerima bantuan itu juga senang sekali. Mereka tidak melihat nilai bantuannya,” tuturnya.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama UNY Setyo Budi Takarina juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas atas bantuan yang diberikan kepada mahasiswa UNY.
”Terima kasih sekali atas bantuan dari Kompas untuk mahasiswa UNY. Ini sangat membantu adik-adik mahasiswa,” katanya.
Setyo menambahkan, bantuan-bantuan tersebut akan segera disalurkan kepada para mahasiswa yang membutuhkan. Namun, penyaluran tersebut akan dilakukan secara bertahap kepada para mahasiswa yang menjadi sasaran. ”Bantuan ini akan kami salurkan segera ke mahasiswa karena mereka sangat membutuhkan,” tuturnya.
Kepala Biro Umum, Perencanaan, dan Keuangan UNY Sukirjo mengatakan, jumlah mahasiswa UNY yang membutuhkan bantuan sekitar 1.000 orang. ”Semula data awal sekitar 300 orang, tapi kemudian ada data tambahan menjadi 1.000 orang,” katanya.
Sukirjo juga mengatakan, manajemen UNY akan bertanggung jawab penuh untuk menyalurkan bantuan tersebut hingga sampai ke mahasiswa. Dalam penyaluran bantuan itu, manajemen UNY juga akan bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) UNY.
”Insya Allah kita bertanggung jawab menyalurkan bantuan sampai ke sasarannya. Nanti juga akan dibantu oleh BEM,” ujar Sukirjo.
Kepala Departemen Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga BEM KM UNY Dzaki Abdurrahman mengatakan, bantuan dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas itu akan diberikan kepada para mahasiswa UNY yang belum mendapatkan bantuan pada periode sebelumnya. Mereka yang mendapat bantuan itu antara lain adalah para mahasiswa UNY yang berasal luar DIY, tetapi tidak pulang ke kampung halaman.
”Sebelumnya, kan, sudah ada pemberian bantuan. Nah, bantuan ini akan diberikan untuk mahasiswa yang belum dapat bantuan di periode pertama,” kata Dzaki.