Antisipasi Genangan Air Tinggi, Disediakan 4 Pompa Air di Taman Ismail Marzuki
Banjir yang menggenangi Jakarta dan sekitarnya, Selasa (25/2/2020) pagi, juga berimbas ke kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Untuk mengantisipasi genangan air, kini disediakan empat pompa air di pusat seni itu.
Oleh
CAECILIA MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jakarta Propertindo bersama PT Wika Gedung dan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyediakan empat pompa air di kawasan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Keempat pompa air ini akan nyala terus-menerus ketika curah hujan tinggi sehingga dapat mencegah genangan air tinggi di area proyek.
Manajer Komunikasi Proyek Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta- Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM) PT Jakarta Propertindo Yeni Fatmawati, Rabu (26/2/2020), di Jakarta, menyampaikan antisipasi banjir di TIM. Dia mengatakan, curah hujan tinggi yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Senin (24/2/2020) malam hingga Selasa (25/2/2020) dini hari menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk akses menuju Jalan Cikini Raya, depan lokasi PKJ-TIM. Genangan air tinggi terjadi di sepanjang Jalan Cikini Raya menuju area proyek revitalisasi PKJ-TIM.
Hingga Selasa pukul 09.13, pelaksana proyek revitalisasi, PT Jakarta Propertindo, kontraktor PT Wika Gedung, dan Dinas Sumber Daya Air, akhirnya selesai menangani genangan air. Kawasan itu menjadi aman dan lancar dilalui lalu lalang kendaraan.
”Tinggi air di kawasan tersebut sempat mencapai 70 sentimeter sebagai imbas dari kelebihan ambang batas permukaan saluran lingkungan. Air tidak dapat teralirkan dengan normal ke Sungai Ciliwung yang berada tepat di bagian timur kawasan proyek revitalisasi PKJ-TIM,” ujar Yeni.
Menurut dia, tim proyek lalu memanfaatkan galian basement yang tengah dibangun sebagai kolam resapan air sementara. Upaya ini berjalan lancar. Sampai hari ini empat pompa air sudah disiagakan jika sewaktu-waktu hujan kembali turun deras dan menyebabkan genangan air tinggi.
Sebelumnya, pada awal Januari 2020, hujan deras pernah mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini sempat berdampak buruk terhadap nasib arsip seni milik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Kantor DKJ sementara dipindahkan ke gedung Teater Jakarta, tetapi kurang dibarengi perencanaan penempatan. Kantor DKJ sebelumnya berada di dalam Gedung Graha Bhakti Budaya yang kini sudah dirobohkan untuk direvitalisasi.
Supervisor Pengarsipan DKJ Adinda Hanafi, di Jakarta, Minggu (16/2/2020), menyebutkan, koleksi DKJ mencakup berbagai bentuk benda. Sebagian berupa kertas, foto, lukisan, dan rekaman suara. Dalam perjalanan DKJ, ada pihak-pihak yang memanfaatkan arsip untuk riset, seperti penelitian skripsi dan tesis, tetapi hasil penelitian itu tidak terdeteksi (Kompas, 17/2/2020).