Dorong Transformasi Sastra Panji dalam Konteks Kekinian
Sastra Panji tidak hanya berkembang di Tanah Air tetapi juga negara-negara lain di Asia Tenggara. Sastra yang berisikan kisah Panji Asmorobangun dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji dari Kediri, Jawa Timur, itu juga sudah diakui oleh Badan PBB UNESCO sebagai Ingatan Dunia atau Memory of The World pada 31 Oktober 2017.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - Sastra Panji harus mampu bertransformasi menyesuaikan konteks kekinian. Sebagai langgam sastra yang telah diakui menjadi Ingatan Dunia atau Memory of The World, nilai-nilai Panji harus bisa masuk ke semua golongan, umur, dan tidak hanya menjadi milik golongan tua saja.
Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edi Irawan, Rabu (10/7/2019), mengatakan, untuk memperkuat eksistensi Sastra Panji, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama pemerintah daerah, institusi budaya, dan komunitas seni budaya Panji, menyelenggarakan Festival Panji Nusantara 2019 yang berlangsung 9-12 Juli.
Festival yang mengambil tema “Tranformasi Budaya Panji” itu digelar di empat kota, yakni Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Malang. “Ini festivalnya para komunitas. Komunitas seni dan budaya Panji bergerak menyelenggarakan kegiatan ini. Sastra Panji luar biasa, penyebarannya sampai ke Asia Tenggara. Semua mengadaptasi cerita Panji,” ucap Edi.
Sastra Panji luar biasa, penyebarannya sampai ke Asia Tenggara. Semua mengadaptasi cerita Panji.
Festival Panji Nusantara 2019 dibuka di Aphitheatre Candi Penataran, Blitar, Selasa (9/7) malam. Ada sejumlah kegiatan yang dilaksanakan serentak di Blitar, Kediri, dan Tulungagung pada 10-11 Juli. Beberapa di antaranya pertunjukan seni dari sejumlah daerah di Jawa Timur dan beberapa provinsi lain, bazar kuliner, hingga pameran produk usaha kecil dan menengah.
Pada 11-12 Juli diselenggarakan kegiatan serentak di Malang dan Blitar. Sejumlah event yang digelar di Malang seperti lomba mewarnai, vlog, workshop komik, dan belajar sejarah bertema Panji. Ada pula pekan budaya dan pariwisata di Kediri yang berlangsung 7-13 Juli.
Menurut Edi, sastra Panji tidak hanya berkembang di Tanah Air tetapi juga negara-negara lain di Asia Tenggara. Sastra yang berisikan kisah Panji Asmorobangun dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji dari Kediri, Jawa Timur, itu juga sudah diakui oleh Badan PBB UNESCO sebagai Ingatan Dunia atau Memory of The World pada 31 Oktober 2017.
Naskah Panji, lanjut Edi, merupakan reaksi bangsa Indonesia, terutama Jawa, tempat lahirnya cerita Panji, terhadap dominasi cerita Mahabharata dan Ramayana yang berasal dari India. Kehebatan Sastra Panji ialah memiliki cerita dengan tokoh berbeda di setiap daerah, tetapi memiliki alur dasar sama, yakni Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji.
Ketua Tim Kurator Festival Panji 2019 Henri Nurcahyo, yang dihubungi secara terpisah di Blitar berharap, dengan bertransformasi, budaya Panji bisa lebih memasyarakat. Panji bisa masuk ke semua golongan, umur, dan tidak hanya menjadi milik golongan tua saja.
Bagaimana nilai-nilai Panji bisa diinterpretasikan ke dalam kebutuhan masa kini. Menyesuaikan dengan konteks tetapi tidak meninggalkan yang klasik.
“Bagaimana nilai-nilai Panji bisa diinterpretasikan ke dalam kebutuhan masa kini. Menyesuaikan dengan konteks tetapi tidak meninggalkan yang klasik. Kami berusaha mengampanyekan bahwa Panji masih relevan dengan kekinian,” katanya.
Rentetan acara Festival Panji 2019 sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu. Pada 24-25 April, diselenggarakan Pekan Cipta Karya Seni “Panji Milenial” di Kota Malang disusul Sarasehan Literasi Budaya Panji di Museum Panji, Tumpang, Kabupaten Malang pada 26 April.
Lomba Seni Pertunjukan Pelajar berbasis Budaya Panji dan Malang Artnival dilaksanakan di Kota Malang (28-30/6). Pada pertengahan Juni juga diselenggarakan Training of Trainer (Lifestyle Transformasi Budaya Panji Era Milenial) di rumah Budaya Universitas Airlangga Surabaya. Selain itu juga diselenggarakan Diskusi Budaya Panji di Tulungagung dilanjutkan lokakarya manajemen penyelenggaraan Festival Panji (18-29/6).
Festival Panji Nusantara digelar di sela-sela jeda Festival Panji Internasional yang menurut rencana diselenggarakan tiga tahun sekali. Festival Panji Internasional tahun lalu diselenggarakan di delapan kota, yaitu di Bali, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jakarta. Selain Indonesia, Festival Panji Internasional 2018 juga diikuti delegasi dari Thailand dan Kamboja di mana budaya Panji juga berkembang di negara itu.