Niat untuk turut membangun masyarakat yang cerdas sekaligus berakhlak mulia dilakukan Yayasan Muslim Sinar Mas melalui kegiatan Wakaf Quran untuk Negeri. Yayasan juga menggandeng sivitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi, Jakarta Utara.
Oleh
Erika kurnia/Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Niat untuk turut membangun masyarakat yang cerdas sekaligus berakhlak mulia dilakukan Yayasan Muslim Sinar Mas melalui kegiatan Wakaf Quran untuk Negeri. Yayasan juga menggandeng sivitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi, Jakarta Utara.
Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas, Saleh Husin, mewakafkan 3.000 mushaf Al Quran melalui Djana Supriatna, Sekretaris Yayasan Al Jihad, yang menaungi STAI, Sabtu (25/5/2019). Acara itu disaksikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang juga calon wakil presiden pada Pemilu 2019, KH Ma’ruf Amin.
Al Quran adalah pedoman kehidupan umat Islam. ”Dengan membaca, kemudian memahaminya dengan tepat, kontekstual, dan mengamalkannya, diharapkan dapat memperkuat pengetahuan dan iman kita,” kata Saleh ketika mewakafkan 3.000 mushaf Al Quran itu.
Amin mengemukakan, wakaf mushaf ini baik untuk lembaga pendidikan di yayasan ini. ”Kita, umat Islam di seluruh negeri, memang masih sangat membutuhkan kitab suci karena jumlah yang tersedia dan dibutuhkan masih jauh,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Agama, kebutuhan Al Quran di Indonesia mencapai 2 juta eksemplar per tahun. Dari kebutuhan tersebut, pemerintah baru dapat memenuhi sekitar 450.000 eksemplar per tahun.
Saleh mengatakan, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan merajut silaturahmi dengan para tokoh yang hadir guna menjaring masukan seputar dakwah dan ukhuwah yang kritis, tetapi juga ramah dan toleran.
Yayasan Muslim Sinar Mas tengah berupaya menjadikan sekitar 300 sarana peribadatan Islam di lingkup Sinar Mas sebagai wahana penyebarluasan nilai keislaman yang terbuka, damai, dan peduli sesama.
”Kami ingin menyimak ide sivitas akademika STAI, dan tentunya masukan dari KH Ma’ruf Amin seputar topik ini. Dengan begitu, Ramadhan kita dapat semakin bermakna,” ujar Saleh.
Menurut Saleh, pertimbangan mewakafkan mushaf dipilih karena versi cetak tetap menjadi pilihan utama umat Islam. Teknologi digital memang semakin maju dan menjadi alternatif yang baik guna mendalami nilai-nilai keislaman.
Namun, kebutuhan masyarakat akan mushaf tercetak belum tergantikan, terutama di lembaga pendidikan. ”Walau sekarang banyak Al Quran digital, masyarakat selalu ingin punya Al Quran cetak, apalagi di bulan suci seperti ini. Kami harap, ada korporasi lain yang bisa membantu menyediakan Al Quran sehingga kekurangan bisa sedikit demi sedikit teratasi,” tutur Saleh.
Sejak 2008, dengan dukungan Asia Pulp & Paper Sinar Mas, telah terdonasikan 800.00 mushaf Al Quran, 150.000 buku panduan membaca Al Quran atau Juz Amma, juga 300 set Al Quran braille bagi tunanetra, baik melalui mitra maupun pilar bisnis Sinar Mas yang tersebar di berbagai wilayah.
”Tahun ini, Sinar Mas berencana mewakafkan hingga 150.000 mushaf, berikut 25.000 Juz Amma,” ujar Saleh.
Seluruh kertas Al Quran yang diwakafkan dicetak menggunakan kertas premium Sinar Tech atau lebih dikenal sebagai Quran Paper (QPP) yang dikembangkan oleh Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang untuk pencetakan kitab suci dan buku agama.
Pasar ekspor
QPP yang memenuhi sertifikat halal dari MUI karena bahan baku dan proses produksinya memenuhi kaidah kehalalan ini, hingga 90 persen produksinya di ekspor ke sejumlah negara Asia dan Afrika.
Secara bisnis, produksi kertas QPP sebanyak 90 persen menjadi komoditas ekspor. Pasar ekspor produksi kertas berbahan tipis ini antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Suriah, Iran, Irak, Turki, dan Mesir.
”Salah satu keistimewaan kertas, yang telah memperoleh sertifikasi halal dari MUI, ini banyak diekspor ke negara-negara Timur Tengah,” kata Saleh.
Sebelumnya, di tempat yang sama, Yayasan Muslim Sinar Mas bersama pihak STAI menggelar Bazar Rakyat yang menyalurkan 3.000 liter minyak goreng kemasan bagi warga masyarakat sekitar.