Koleksi Rekaman Wawancara AR Baswedan Akan Didigitalisasi

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Anies Baswedan, cucu dari AR Baswedan, saat memberikan pidato kunci, dalam acara diskusi panel, ”Refleksi Pahlawan Nasional AR Baswedan”, di Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (9/12/2018).

SLEMAN, KOMPAS — Rekaman-rekaman wawancara yang dilakukan Abdurrahman Awad Baswedan, pendiri Partai Arab Indonesia, akan dibuat versi digitalnya. Harapannya, isi wawancara itu bisa membawa manfaat bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga merupakan salah satu cucu dari AR Baswedan, seusai diskusi panel bertajuk ”Refleksi Kepahlawanan AR Baswedan” di Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (9/12/2018).

”Kaset-kaset ratusan masih ada di sini (Yogyakarta). Insya Allah didigitalisasi karena semua percakapan dengan siapa pun direkam. Jadi jumlahnya banyak sekali. Insya Allah menjadi bahan tulis yang bermanfaat bagi peneliti,” kata Anies.

Ia menyampaikan, sewaktu masih muda, ia kerap mengantarkan kakeknya menemui tokoh-tokoh besar, seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, YB Mangunwijaya, dan sejarawan Kuntowijoyo. Dalam setiap pertemuan itu, AR Baswedan selalu merekam percakapan yang berlangsung.

AR Baswedan lahir pada 11 September 1908 di Surabaya. Perjuangannya dimulai dengan mendorong keturunan Arab agar berintegrasi menjadi bangsa Indonesia. Ia melakukan hal itu melalui Perkumpulan Arab Indonesia, yang selanjutnya menjadi Partai Arab Indonesia, pada 1934. Ia beranggapan keturunan Arab turut berkewajiban memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pemikiran itu disebarkan melalui tulisannya di sejumlah surat kabar dan majalah yang diasuhnya sejak 1930-an (Kompas, 9/11/2018).

Selain itu, Anies juga berharap apa yang sudah dihasilkan kakeknya itu membawa manfaat dan menginspirasi generasi muda. Semangat mengenai keteguhan dan keinginan untuk terus bekerja keras hendaknya menjadi teladan bagi anak bangsa.

Agar sosok AR Baswedan dapat terus menginspirasi, Anies mengatakan, langkah yang selanjutnya akan ditempuhnya adalah menjaga koleksi peninggalan AR Baswedan. Sebanyak 5.000 koleksi buku disimpan Anies, di rumahnya yang berada di Jakarta.