JAKARTA, KOMPAS - Perempuan mampu menjadi motor penggerak dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan menjadi motor penggerak dan perubahan (agent of change).
Apabila diberi peluang dan kesempatan, perempuan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Demikian harapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise yang disampaikan dalam sambutan yang dibacakan
Sekretaris Menteri PPPA Pribudiarta Nur Sitepu, Rabu (4/12/2018), pada pembukaan Seminar Nasional "Bersama Meningkatkan Perempuan dan Laki-Laki dalam Membangun Ketahanan Keluarga untuk Kesejahteraan Bangsa" di Jakarta.
Seminar yang dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke -60 pada tahun 2018 digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Kementerian PPPA. Pada kesempatan tersebut, Kowani dan KPPPA menyerahan Anugerah Ibu Bangsa kepada Nyonya Sinta Nuriyah Wahid.
Menurut Yohana, perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan paham memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Mereka menjalankan prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Perempuan dan laki-laki keduanya adalah parthnership sekaligus sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional," baca Pribudiarta.
Karena itulah, Menteri PPPA berharap Peringatan Hari Ibu (PHI) 2018 ini, yang merupakan ke-60 diharapkan dapat mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
"PHI juga diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan serta ketahanan keluarga," kata Pribudiarta.
Di lain sisi PHI juga memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan apabila diberi peluang dan kesempatan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Sementara itu, Ketua Umum Kowani Giwo Rubiayanto Wiyogo, menyatakan perempuan Indonesia merupakan ibu bangsa yang salah satu kewajibannnya membangun ketahanan keluarga, sebagai pilar membangun negara yang adil dan sejahtera, serta membina generasi muda.