JAKARTA, KOMPAS — Generasi muda Indonesia didorong agar semakin mandiri dan memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi wirausaha atau pebisnis sosial. Untuk itu, sebanyak 50 peserta dari berbagai daerah hasil seleksi dari total 2.704 pendaftar diikutkan dalam program Pelatihan Wirausaha Sosial Muda Indonesia yang digelar Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Pelatihan berlangsung dumulai pada 27 November hingga 5 Desember 2018. Materi yang disajikan dalam pelatihan inibertumpu pada pendidikan karakter.
Pendiri atau Founder Ibeka, Tri Mumpuni, Jumat (30/11/2018), mengatakan untuk menjadi seorang wirausahawan sosial sejati, terdapat beberapa karakter yang harus dimiliki oleh peserta seperti kekuatan mental dan kepekaan sosial. Artinya keuntungan yang diperoleh dikembalikan kepada masyarakat untuk sehingga kemakmuran dapat dicapai secara bersama-sama.
Tri menjelaskan pelatihan Wirausaha Sosial Muda Indonesia ini untuk meningkatkan semangat kemandirian generasi muda sesuai dengan tujuan dari salah satu Gerakan Nasional Revolusi Mental yaitu Gerakan Indonesia Mandiri. Para peserta pelatihan diharapkan dapat mengimplementasikan nilai revolusi mental secara nyata yaitu dengan menjalankan Gerakan Indonesia Mandiri dan merevolusi dirinya menjadi wirausahawan sosial yang mandiri, memiliki tekad untuk maju, tidak putus asa, disiplin dan juga berintegritas.
"Saatnya generasi muda di Indonesia mengubah pola pikirnya dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan,"ujar Tri.
Namun, lanjut Tri, pekerjaan yang diciptakan generasi muda sebagai wirausaha sosial bukan sembarang pekerjaan. "Pekerjaan yang kita sebut sebagai wirausaha sosial yaitu bisnis yang tidak semata-mata mengejar keuntungan, tapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat” jelas Tri.
Menurut Tri, Wirausaha Sosial memiliki makna yang lebih tinggi dibanding sekedar keuntungan finasial. Saat ini, banyak generasi muda yang berusaha mencari makna dan nilai kehidupan dengan aktif di dalam wirausaha sosial. “Inilah yang saya ingin dampingi karena dengan keyakinan itu, bahwa Indonesia bisa lebih baik,"tegas Tri.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Ekonomi Kreatif Kemenko PMK, Sidqy Lego Pangesthi Suyitno S, mengatakan umumnya pendobrak adalah orang-orang muda. "Melalui wirausaha sosial diharapkan generasi muda dapat menciptakan lapangan kerja tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga bagi masyarakat lainnya sehingga dapat mengurangi pengangguran di kalangan usia muda dan mendorong kemajuan ekonomi di daerah mereka” jelas Sidqy.
Menurut Sidqy, wirausaha sosial merupakan sebuah pemikiran kreatif yang harus ditanamkan dalam diri generasi muda. Sebab, wirausahawan sosial tidak hanya berpikir untuk mencari keuntungan saja, tetapi juga berpikir untuk menghasilkan sebuah kontribusi terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.