JAKARTA, KOMPAS - Empat bulan pascabencana gempa menimpa Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, masyarakat dan pemerintah masih terus berupaya untuk menyembuhkan trauma pascabencana. Hal tersebut antara lain akan dilakukan dengan mengadakan konser musik bertajuk Mandiri Senggigi Sunset Jazz 2018.
Mandiri Senggigi Sunset Jazz ketiga ini diadakan pada Minggu, 9 Desember 2018, di Pantai Senggigi, Lombok Barat. Lokasi wisata favorit turis tersebut menjadi salah satu daerah yang diguncang gempa paling parah pada 29 Juli lalu, selain wilayah Lombok Utara dan Mataram.
"Kami ingin menyebarkan kegembiraan pada masyarakat lokal yang terdampak musibah melalui musik. Jazz itu kan enak, walaupun mungkin beberapa orang belum familiar. Saya kira siapa pun suka musik," kata Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid yang ditemui di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Mandiri Senggigi Sunset Jazz 2018 akan diisi musisi jazz dalam negeri seperti Indra Lesmana, Vina Panduwinata, Andien, RAN, Pusakata, Eva Celia, dan Brigita. Satu komunitas musisi lokal, yaitu Maiqkane, juga akan memeriahkan festival tersebut.
Tri Pitaka, musisi lokal asal Lombok yang telah dua kali mengisi Senggigi Sunset Jazz, berharap penampilan para musisi dapat menjadi penyembuh trauma bagi masyarakat terdampak gempa. Menurutnya, gempa berulang dalam kurun waktu dua bulan masih menyisakan ketakutan.
"Dengan adanya acara ini, semoga bisa jadi bukti kalau kami bisa bangkit, bahkan berlari. Jangan karena gempa kita jadi tidak percaya diri," ujar penyanyi yang lebih dikenal dengan nama Pipiet ini.
Sementara itu, bagi penyanyi legendaris Indonesia Vina Panduwinata, keikutsertaannya pada festival tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Lombok melangkah dari titik nol. "Untuk membantu bukan hanya dengan materi saja, tapi juga dengan kebahagiaan agar mereka bisa melangkah lebih baik," ucapnya.
Pendapat yang sama juga diungkapkan Indra Lesmana yang mengatakan bahwa keikutsertaannya pada acara tersebut sebagai suatu panggilan. Pada acara tersebut, Indra akan berkolaborasi dengan anaknya, Eva Celia.
Pada festival kali ini, masyarakat juga akan dilibatkan dengan menyajikan makanan tradisional Lombok untuk menggairahkan kembali industri berbasis rumahan. Selain itu, festival jazz ini juga diharapkan dapat menarik dan meningkatkan kepercayaan wisatawan pada situasi dan kondisi pariwisata Lombok saat ini.
Seperti namanya, festival akan dimulai jelang matahari terbenam, yaitu pukul 15.30 sampai 02.00 pagi Wita. Acara yang didukung Bank Mandiri dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini dapat dinikmati secara gratis, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan.
Festival musik ini menjadi acara berskala nasional keempat yang diadakan di NTB pasca musibah gempa, salah satunya TNI Marathon di Mandalika Oktober lalu. "Pemerintah telah mengimbau untuk tetap melakukan event di NTB, karena ini jadi bentuk penguatan pada masyarakat," kata Asisten Deputi Pemasaran Regional III Kemenpar Riki Fauzi Yani. (ERIKA KURNIA)