JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Belarus segera membentuk Tim Pendidikan Tinggi yang akan melakukan pertukaran informasi program-program pendidikan tinggi, perancangan program kurikulum, kerja sama riset bidang pendidikan, pelaksanaan bersama dialog, seminar, konferensi pendidikan tinggi, program mobilitas dosen, pelajar, dalam bidang perekayasa (engineering), pertanian, dan teknologi informasi. Hal ini sebagai bentuk kerja sama bidang pendidikan tinggi antara Indonesia - Belarus.
Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemristek dan Dikti Nada Marsudi, di Jakarta, Minggu (18/11/2018), menjelaskan penandatangan nota kesepakatan Indonesia dan Belarus dalam bidang pendidikan tinggi disaksikan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Dubes RI untuk Rusia dan Belarus Wahid Supriyadi.
Penandatanganan dilakukan Sekretaris Jenderal Kemristek dan Dikti
Ainun Na\'im bersama Deputi Menteri Kementerian Pendidikan Belarus
Siergey Rudi di Belarus State University.
Nada menjelaskan, dalam pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Belarus dikemukakan, kerja sama antara instirusi pendidikan tinggi Indonesia-Belarus penting, untuk menghasilkan generasi milenials Indonesia-Belarus yang mempunyai kompetensi handal dan berkualitas.
Perjanjian kerja sama pendidikan tinggi Indonesia dan Belarus merupakan tindak lanjut pertemuan Komisi Bersama Indonesia Belarus dalam bidang Perdagangan, Ekonomi, Kerja Sama Iptek di Jakarta, 17 Oktober 2017.
Mengutip keterangan pers Kemristek dan Dikti, Nasir menjelaskan tujuan dari kerja sama pendidikan tinggi Indonesia Belarus adalah untuk membuka kesempatan bagi generasi muda Indonesia- Belarus untuk mendapatkan pengalaman global dalam menempuh pendidikan, pelatihan maupun dalam melaksanakan kerja sama di Indonesia dan Belarus. "Penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan intelektual generasi muda penting untuk membangun masa depan Indonesia, Belarus dan dunia," jelas Nasir.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan kunjungan ke fasilitas riset fisika di Belarus State University yang menunjukkan penguasaan beberapa modul dan alat bantu pengajaran dalam bidang teknik fisika. Dalam pertemuan bilateral dengan pihak Kementerian Pendidikan dan BSU, juga dikemukakan keinginan bersama dari BSU dan ITB untuk menindak lanjutinya melalui perjanjian teknis antar Perguruan Tinggi.
Menristekdikti Mohamad Nasir yang juga didampingi oleh Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia Wahid Supriyadi, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonweia LT Handoko, Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsah Suryadi mengadakan pertemuan dengan National Academy Sciences Belarus (NASB) yang merupakan mitra utama dari LIPI guna mengevaluasi kerja sama Iptek dan inovasi dalam dua tahun terakhir.
Dalam Galeri NASB di tampilkan penguasaan Teknologi Belarus dalam bidang pengembangan teknologi pertanian yang bervariasi dari ketahanan pangan, mekanisasi pertanian, pengolahan hasil pangan; teknologi fisika, matematika dan informasi; dan teknologi rekayasa teknik fisika. Selain itu, teknik kimia dan ilmu kebumian; teknologi ilmu hayati (biologi) , termasuk pengembangan stem cell untuk kesehatan; serta teknologi sosial, humaniora, dan seni.