Akan ada pengenalan sistem pendidikan tinggi mencakup program studi, kurikulum, dan fasilitas yang dimiliki. Selain itu, ada juga pertukaran budaya sekaligus promosi pariwisata.
TANGERANG, KOMPAS - Malaysia memperkuat kerja sama pendidikan di kawasan Asia Tenggara melalui program mobilitas pelajar sekolah menengah atas. Sebagai langkah awal, Kementerian Pendidikan Malaysia melalui kedutaan besarnya memulai program tersebut di Indonesia.
Program bernama Ministry of Education Signature MobilityProgram 2018 ini, bertujuan menjaring pelajar-pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang berminat untuk melanjutkan pendidikan di Malaysia.
"Saat ini, Malaysia mengutamakan kerja sama dengan negara Asean. Kerja sama pendidikan ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, promosi pendidikan tinggi sekaligus membangun hubungan baik antar negara," kata Mior Haris, Menteri Penasihat (Pendidikan) sekaligus Pengarah Education Malaysia Indonesia Kedutaan Besar Malaysia dan Perwakilan Tetap Malaysia ke Asean Jakarta, di Cengkareng, Tangerang, Sabtu (20/10/2018), ketika melepas keberangkatan pelajar SMA dari Indonesia yang terpilih mengikuti program tersebut.
Bentuk program ini berupa pertukaran pelajar ke Malaysia dengan durasi waktu tertentu. Akan ada pengenalan sistem pendidikan tinggi mencakup program studi, kurikulum, dan fasilitas yang dimiliki. Selain itu, ada juga pertukaran budaya sekaligus promosi pariwisata.
Indonesia menjadi negara pertama yang dipilih karena hubungan baik yang telah terjalin antara kedua negara dalam bidang pendidikan.
"Indonesia punya universitas yang masuk peringkat dunia. Selain itu, pendidikan di bidang kesehatan memiliki kualitas yang baik. Kerja sama yang telah dilakukan antara lain pertukaran mahasiswa selama satu semester, pertukaran tenaga pendidik (dosen) maupun pameran pendidikan," ucapnya.
Rencananya program ini akan diadakan setiap tahun. Selain itu, akan dilakukan juga kerja sama pendidikan antara Politeknik Negeri Bali dengan Politeknik Sultan Haji Ahmad Shah, Kuantan, Malaysia di Bali pada 22 Oktober.
Pertukaran Pelajar
Sebanyak 50 pelajar kelas XII Sekolah Menengah Atas dari Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur mengikuti program tersebut selama dua pekan, mulai dari 20 Oktober-2 November. Mereka didampingi oleh lima orang guru bimbingan konseling.
Selama di Malaysia, mereka akan berkunjung ke lima universitas yaitu Infrastructure University Kuala Lumpur, Universiti Putra Malaysia, The University of Nottingham Malaysia Campus, Universiti Teknologi Mara, dan Multimedia University.
"Selain kunjungan ke universitas, ada rangkaian kegiatan kebudayaan maupun wisata," ujar Megat Mohd Samsul Megat Ismail, Bidang Eksekutif (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia Jakarta.
Sebanyak 150 pelajar yang melamar program ini. Mereka mengunggah video berdurasi satu menit, tentang pengetahuan dan minat belajar di Malaysia dalam bahasa Inggris. Video tersebut diunggah dengan tagar #ayokuliahdimalaysia disertai dengan resume.
Kelulusan ditentukan berdasarkan kreativitas video, kemampuan penguasaan bahasa Inggris, serta pengetahuan dan minat yang jelas untuk melanjutkan pendidikan di Malaysia.
"Pertukaran pelajar memberi pengalaman secara langsung kepada pelajar untuk tahu tentang sistem pendidikan dan budaya. Setelah selesai, diharapkan mereka membagikan pengalaman tersebut atau melanjutkan pendidikan ke Malaysia," ucapnya.