Pesantren Diharapkan Dorong Pemahaman Agama yang Moderat
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pada masa sekarang, pondok pesantren diharapkan tidak hanya mampu menjawab masalah keagamaan, tetapi juga berkontribusi pada persoalan berbangsa dan bernegara. Salah satu peran yang diharapkan dari pondok pesantren adalah mendorong tumbuhnya pemahaman agama yang moderat.
Pesan itu disampaikan Lukman saat membuka Muktamar Pemikiran Santri Nusantara di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, Rabu (10/10/2018). Dalam kesempatan itu, hadir pula Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammad Lutfi Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir KH R Najib Abdul Qodir, dan sejumlah tokoh lain.
Lukman menyatakan, agar pondok pesantren mampu memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara, institusi tersebut harus memiliki sarana prasarana yang memadai. ”Tugas kami memfasilitasi pesantren agar mereka dapat menguatkan potensi yang dimilikinya,” ujarnya.
Lukman menambahkan, Muktamar Pemikiran Santri Nusantara yang baru pertama kali digelar itu akan dijadikan kegiatan rutin tahunan. Muktamar tersebut diharapkan bisa menjadi ajang bagi pemikir di pondok pesantren untuk menuangkan gagasan dan ilmunya dalam berbagai isu.
Sementara itu, Kamaruddin Amin mengatakan, pelaksanaan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara merupakan rangkaian peringatan Hari Santri 2018. Muktamar yang berlangsung hingga Jumat, 12 Oktober, itu mengambil tema ”Islam, Kearifan Lokal, dan Tantangan Kontemporer”.
”Tema tersebut sengaja diangkat untuk merespons persoalan kebangsaan dan keagamaan yang sedemikian kompleks. Medan pergulatan wacana sudah semakin meluas seiring menguatnya gerakan radikalisme, ekstremisme, hingga ideologi Islam transnasional yang semakin mendistorsi pemahaman keagamaan Muslim Indonesia yang lekat dengan nilai serta kearifan lokal,” tutur Kamaruddin.
Sebelum pembukaan muktamar, diadakan pawai santri yang diikuti sejumlah pondok pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pawai dilakukan di sepanjang jalan menuju Pondok Pesantren Krapyak.