JAKARTA, KOMPAS — Perpustakaan harus menjadi institusi pelopor gerakan literasi untuk kesejahteraan. Peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui kegiatan pelatihan dan keterampilan.
Sejak November 2011, Program PerpuSeru telah bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis teknologi. Perpustakaan Seru atau PerpuSeru menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar literasi.
Program PerpuSeru bermitra dengan pemerintah melalui Perpustakaan Nasional dan daerah telah tersebar di 18 provinsi, 104 perpustakaan kabupaten, sekitar 1.000 perpustakaan desa. Program ini mencapai sekitar 14 juta warga yang mengakses layanan perpustakaan serta memberikan dampak kemandirian sosial ekonomi.
Deputi II Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti mengatakan, perpustakaan mampu membawa perubahan bagi masyarakat. Agar dapat membangun bangsa berkemampuan literasi tinggi, perpustakaan menjadi institusi terpenting yang mempunyai peran sentral dalam membangun literasi sosial.
”Untuk itu, peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui kegiatan pelatihan dan keterampilan. Dari sudut pandang itulah, perpustakaan menjadi institusi pelopor gerakan literasi untuk kesejahteraan,” katanya dalam diskusi di Festival Lapak PerpuSeru yang diselenggarakan Coca-cola Foundation Indonesia, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Anjar Priyanto (38), petani dari dari Desa Kelor Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, adalah salah satu yang merasakan manfaat dari kehadiran PerpuSeru. Keinginan untuk menambah pengetahuan tentang budidaya terong dan cabai membawanya ke perpustakaan untuk mencari informasi tentang dunia pertanian.
Ia menceritakan, awalnya ia mendapat cibiran dari masyarakat. Namun, dari cibiran itu justru membuatnya terpacu untuk terus belajar pertanian modern di perpustakaan. Buku-buku mengenai pertanian hortikultur ia bawa pulang dan mempelajarinya. Lalu bersama teman-temannya mempraktikkan apa yang ada di dalam buku.
Dari membaca buku Ia berhasil membuktikan, perlahan hasil pertanian meningkat. Kini kelompok tani muda semakin berkembang, baik dalam jumlah petani muda maupun penghasilannya. Bahkan mereka dapat perhatian dari dinas pertanian setempat dengan mendapat pelatihan dan bantuan berupa peralatan pertanian.
”Saya sangat senang ketika ilmu yang saya dapatkan memberi dampak pada peningkatan hasil panen sehingga saya pun berinisiatif mengajak pemuda lain bergabung bersama kelompok tani muda dan memanfaatkan perpustakaan untuk menggali ilmu,” ujar Priyanto.
Tasya Kamila, mewakili representasi generasi milenial, mengatakan percaya bahwa literasi memegang peranan penting untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia.
Tasya mengajak anak-anak muda datang ke perpustakaan dan mau ikut mengaungkan literasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Ia menambahkan, literasi membantu setiap pribadi berkembang menjadi sosok yang mandiri, ekonomi, dan kompeten.
Dukungan
Sejak berkerja sama dengan Perpustakaan Nasional, program PerpuSeru yang di inisiatif Coca-Cola Foundation Indonesia memberikan dampak pembangunan kesejahteraan khususnya masyarakat pedesaan.
Melihat keberhasilan PerpuSeru, Perpunas bersama Badan Perencaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pada Tahun 2019 akan mereplikasi program PerpuSeru untuk menjadi salah satu strategi pengentasan kemiskinan untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Bappenas telah menyetujui program PerpuSeru untuk masuk ke dalam Prioritas Nasional dengan tiga tujuan yaitu, pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar, melalui program prioritas; pemerataan layanan pendidikan berkualitas, dengan kegiatan prioritas; dan penguatan literasi untuk kesejahteraan dengan target 300 perpustakaan kabupaten.
Chief Executive Coca-cola Foundation Indonesia Titie Sadarini menuturkan, senang dan bangga program PerpuSeru memilki dampak nyata pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan transformasi perpustakaan yang dilakuakan, kami ingin mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk terus mengembangkan diri melalui beragam program, pelatihan di perpustakaan,” ujar Titie. (E20/Aguido Adri)