SURABAYA, KOMPAS — Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur, membuka peluang kerja sama dengan Universitas Multimedia Nusantara, Kota Tangerang, Banten. Penjajakan awal yang dilakukan antara kedua rektor universitas tersebut berlangsung pada Selasa (25/9/2018) di Kampus ITS, Surabaya.
Delegasi UMN dipimpin Rektor Ninok Leksono. Mereka disambut Rektor ITS Joni Hermana di Gedung Rektorat ITS. Mereka membicarakan sejumlah hal yang menunjang kemajuan kedua kampus dan bangsa Indonesia.
Menurut Joni, ITS yang telah berusia lebih dari setengah abad memiliki banyak pengalaman yang bisa dibagikan kepada UMN yang masih berusia 10 tahun. Ini terutama karena akhir-akhir ini ITS sering kali turut berkontribusi dalam perkembangan bangsa dengan senantiasa menghasilkan inovasi untuk menjawab permasalahan bangsa.
Dengan status perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH), ITS semakin bisa melakukan pengelolaan dan pendistribusian potensi yang dimiliki. Sasaran strategi kontribusinya pun telah menjangkau ke tingkat nasional yang secara tidak langsung menjadikan ITS sebagai representasi Indonesia di kancah internasional.
”Hingga saat ini, ITS telah memberangkatkan 356 mahasiswa dari jalur Bidik Misi ke luar negeri dengan tujuan agar mereka punya kesempatan untuk membuka wawasan yang lebih luas,” kata Joni.
Dalam kesempatan tersebut, UMN ingin mengetahui pula sikap ITS dalam merespons guncangan dalam dunia industri di Indonesia yang akhirnya berpengaruh terhadap sektor pendidikan. Penetrasi asing yang selama ini masih menggerogoti dunia industri Indonesia dirasa masih sulit untuk dikurangi.
”Padahal, kami melihat cukup banyak inovasi produk dari anak bangsa, termasuk ITS, yang dirasa mampu menjawab persoalan yang selama ini masih diselesaikan melalui pihak asing,” kata Ninok.
Merespons hal tersebut, menurut Joni, ITS kembali pada esensi status PTNBH yang disandang, yaitu pengembangan riset yang kemudian diarahkan menjadi produk inovasi industri. Hasilnya, ITS masih berada di jajaran lima besar perguruan tinggi di Indonesia yang publikasi risetnya terindeks Scopus.
”Total penelitian yang dilakukan ITS selama tiga tahun terakhir mencapai 2.500 penelitian,” kata Wakil Rektor IV ITS Bidang Inovasi, Kerja Sama, Kealumnian, dan Hubungan Internasional Ketut Buda Artana.
ITS juga sedang merancang pusat pengembangan potensi sivitas akademika yang diberi nama ITS Science and Technopark. Fasilitas tersebut akan menampung berbagai pusat pengembangan di bidang maritim, otomotif, dan industri kreatif.
”Saya berharap muncul kerja sama antara ITS dan UMN di bidang-bidang tersebut, di antaranya dalam bentuk joint research, joint center, workshop, training, serta joint program,” ucap Buda Artana.