BEKASI, KOMPAS — Sejumlah guru di Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/9/2018), berharap, mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kembali diadakan dan diajarkan. Mata pelajaran ini penting bagi siswa dalam proses pembelajaran di era pesatnya kemanjuan teknologi informasi dan komunikasi.
Mata pelajaran TIK sebelumnya dimuat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006). Namun, pada Kurikulum 2013, mata pelajaran TIK dihapus.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Mendikbud No 68/2014 tentang Peran Guru TIK/KKPI dalam Kurikulum 2013, TIK diberikan sebatas bimbingan, bukan mata pelajaran.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMP 35 Bekasi Mujahidin mengharapkan, TIK perlu kembali diadakan atau diajarkan, terutama dengan mulai diterapkannya ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Menurut dia, siswa bisa mengakses komputer di sekolah ataupun di luar sekolah. Namun, untuk bisa mengoperasikannya dengan benar dan aman, siswa perlu diajari dengan baik dan benar pula. Waktu bimbingan TIK yang hanya satu jam pelajaran dinilai tidak cukup memadai untuk mengajari mereka.
“Banyak siswa yang grogi mengoperasikan komputer UNBK. Belum apa-apa, mereka sudah takut tiba-tiba komputernya eror atau apa. Akhirnya, apa yang ada di dalam kepala mereka buyar karena grogi,” kata Jahid, Senin.
Harapan yang sama disampaikan oleh Suharno, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMA 11 Bekasi. Mata pelajaran TIK, kata Suharno, penting bagi siswa dalam mempelajari kemampuan dasar mengoperasikan komputer, seperti keterampilan menggunakan Microsoft PowerPoint.
Dalam pembelajaran, siswa biasanya diminta untuk membuat bahan presentasi untuk diskusi kelompok dengan menggunakan Microsoft PowerPoint. Namun, karena siswa belajar secara otodidak, kemampuannya belum begitu baik.
“Bahan presentasi yang mereka buat kurang kreatif. Mungkin karena belajar otodidak. Saya berharap TIK kembali dimasukkan ke dalam kurikulum. Dengan demikian, siswa bisa menguasai komputer dengan baik,” ujarnya.(YOLA SASTRA)