Jejaring Alumni Luar Negeri Dukung Perfilman Nasional
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jejaring Alumni Luar Negeri (Jalar), yang beranggotakan alumni pelajar Indonesia dari luar negeri yang sudah kembali ke Indonesia dan berkarya di berbagai bidang, terus berupaya memberikan kontribusi nyata untuk Tanah Air. Salah satunya dengan menggalang penonton yang sebagian besar merupakan alumni pelajar Indonesia dari luar negeri untuk mendukung perfilman nasional, dengan mengadakan nonton bareng.
Salah satu pendiri Jalar, Ananda Setiyo Ivannanto, dalam siaran persnya, Sabtu (8/9/2018), menuturkan, kegiatan nonton bareng (nobar) Jalar Wiro Sableng 212 digelar di salah satu studio Senayan City Cinema XXI, Jumat (7/9/2018) malam. Alumni pelajar Indonesia dari luar negeri yang hadir antara lain alumni dari Belanda, Jerman, India, Pakistan, Ceko, China, Perancis, Malaysia, dan Jepang.
Nobar ini juga dihadiri perwakilan dari Wiro Sableng 212, antara lain kakak beradik Sheila dan Marsha Timothy yang menjadi produser dan pemeran wanita, beserta pemeran-pemeran lainnya. Dalam sambutannya, Sheila dan Marsha memberikan apresiasi kepada Jalar yang telah berkontribusi nyata mendukung suksesnya perfilman nasional.
Wiro Sableng 212 merupakan film pertama Indonesia kerja sama dengan Fox International Productions, anak perusahaan 20th Century Fox. Film dengan anggaran 2 juta dollar AS ini termasuk salah satu film Indonesia dengan anggaran terbesar dan meraih angka cukup tinggi 7.6 dari 0-10 di situs IMDB.
Pramudita Lestari, Koordinator Jalar untuk acara nobar dan alumnus pelajar Indonesia dari Malaysia, mengungkapkan kegembiraannya bisa memenuhi studio hingga hampir 200 penonton dalam waktu satu minggu. Dita juga berharap animo seperti ini bisa berkelanjutan untuk acara-acara Jalar ke depan.
Jalar akan terus mencari upaya meningkatkan sinergi antara alumni Indonesia dari luar negeri yang telah kembali ke Indonesia, salah satunya dengan memberikan masukan-masukan kepada berbagai pemangku kepentingan baik itu pemerintah maupun nonpemerintah untuk pembangunan dan peningkatan daya saing Indonesia secara berkelanjutan ke depan.
”Jalar juga berharap semakin banyak film Indonesia berdasarkan cerita dan kearifan lokal dapat diangkat ke layar lebar,” kata Ananda.
Jalar dibentuk pada 17 Agustus 2018 pukul 00.00, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Ke-73 Indonesia, bertempat di sebuah gedung di Jalan Majapahit, Jakarta.
Menurut Ananda, Jalar berdiri karena terpanggil untuk memperkuat sinergi antara alumni dari luar negeri untuk mengakselerasi Indonesia menjadi bangsa yang rukun, unggul, dan berdaya saing di berbagai bidang.
Para alumnus pelajar ini berani memutuskan kembali ke Indonesia untuk ikut membangun bangsa dengan karya di bidangnya masing-masing. Para alumnus pelajar luar negeri ini memiliki pengalaman, keahlian, dan jaringan baik dalam maupun luar negeri yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa. Hal ini penting karena konteks masalah saat ini yang dihadapi bangsa tidak hanya memiliki nuansa nasional, tetapi juga internasional.
Jalar diinisiasi oleh para alumnus luar negeri yang merupakan tokoh dan pimpinan PPI mancanegara ketika menjalani pendidikan di luar negeri, antara lain di Belanda, Jerman, Malaysia, Italia, Inggris, dan Jepang. Para inisiator ini telah berkarya di berbagai bidang, antara lain kemaritiman, pembangunan berkelanjutan, minyak dan gas, energi terbarukan, teknologi informasi, sosial politik, dan kesetaraan jender. Ke depannya Jalar akan membangun konsolidasi dengan puluhan ribu alumnus pelajar Indonesia dari negara lain dan berbagai bidang untuk saling berbagi, melihat problem riil yang dihadapi, mencari dan menjalani solusinya bersama, mentransformasikan pengetahuan dari luar negeri dalam konteks lokal.
”Jalar berdiri atas adanya kesadaran untuk memperkuat sinergi alumni pelajar Indonesia yang sudah kembali ke Tanah Air untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa ke depan dan persembahan kami sebagai kado ulang tahun Kemerdekaan Ke-73 Republik Indonesia. Kami akan mempersiapkan dialog untuk bangsa dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di berbagai bidang untuk menghadapi persaingan global," tutur salah satu inisiator Jalar, Achmad Adhitya dalam siaran persnya.