Platform Indonesiana Memajukan Kebudayaan Lalui Festival Seni Budaya
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Gotong royong pemajuan kebudayaan dilakukan lewat platform Indonesiana yang didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di tahun 2018 ini direncanakan 13 festival yang tergabung dalam platform Indonesiana digelar.
Selain Festival Foho Rai di Belu, Nusa Tenggara Timur; festival lain yang sudah digelar adalah International Gamelan Festival di Solo Jawa Tengah; dan tiga festival dalam Gaung Sintuvu di Sulawesi Tengah.
"Platform Kebudayaan Indonesiana sudah ada bentuknya. Kerja sama yang dilandasi keinginan bersama untuk memajukan kebudayaan, yang menguatkan hubungan sosial dan membentuk visi kebudayaan di dalam kerja bersama antara pemerintah, komunitas dan sektor swasta," kata Ahmad Mahendra, Kepala Bagian Umum dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Menurut Mahendra, berbagai festival yang terselenggara melalui Indonesiana dapat menjadi media untuk memetakan dan memperkuat unsur-unsur ekosistem kebudayaan. Diharapkan pula pemetaan tersebut dapat menjadi landasan untuk pemajuan kebudayaan yang meliputi pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan sumber daya manusia pelaku budaya.
Berbagai festival yang terselenggara melalui Indonesiana dapat menjadi media untuk memetakan dan memperkuat unsur-unsur ekosistem kebudayaan.
Lima nilai
Ada lima nilai yang ingin dikembangkan dalam Indonesiana, di antaranya partisipasi, gotong royong, ketersambungan, penguatan lokal, dan keragaman. "Semuanya tercermin dalam festival yang sudah diselenggarakan,” kata Mahendra.
Sementara itu, Koordinator Festival Indonesiana, Heru Hikayat, menyampaikan bahwa Festival adat Foho Rai atau festival kampung adat merupakan rangkaian menuju Festival Fulan Fehan yang akan digelar di lembah kaki Gunung Lakaan di Belu, Nusa Tenggara Timur pada September 2018. Festival Fulan Fehan menjadi salah satu agenda festival yang masuk dalam pendampingan platform Indonesiana yang dibentuk oleh Kemdikbud.
Festival Foho Rai mendorong pelestarian nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun menurun melalui tradisi tutur. Nilai-nilai luhur tentang semangat dan etos kerja, kepatuhan, kemerdekaan, keramahan, toleransi, kejujuran, serta nasionalisme diharapkan dapat terus bergulir ke generasi berikutnya.
Kemdikbud berharap mampu menarik kembali minat generasi muda yang sempat tidak tertarik lagi dengan kebudayaan lokal. Tercatat sebanyak 1.300 masyarakat kampung adat yang mengikuti ritual adat, dan setidaknya 11.000 orang masyarakat turut terlibat dalam festival Foho Rai.
Heru menambahkan, Indonesiana tidak menghilangkan kegiatan kebudayaan yang selama ini sudah dilakukan di daerah. "\'Kami juga tidak melakukan kegiatan yang sama sekali baru. Indonesiana justru memperkuat penyelenggaraan kegiatan kebudayaan yang sudah ada," jelas Heru.
Kami juga tidak melakukan kegiatan yang sama sekali baru. Indonesiana justru memperkuat penyelenggaraan kegiatan kebudayaan yang sudah ada.
Bukan menyeragamkan
Menurut Heru, program Indonesiana ini bukan dimaksudkan untuk menyeragamkan festival atau kegiatan kebudayaan di Indonesia, melainkan untuk mengamplifikasi dampak dari tiap-tiap festival atau kegiatan yang terhimpun di dalamnya.
"Indonesiana merupakan platform gotong royong kebudayaan, mulai dari festival kesenian hingga simposium ilmiah, residensi dan pertukaran pelaku budaya, terutama yang sudah ada. Namun dapat juga bertambah dengan kegiatan lain, yang mengkonsolidasi penggunaan sumber daya pembangunan kebudayaan secara strategis," kata Heru.
Selain di NTT, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, segera diselenggarakan berbagai festival seni budaya di beberapa wilayah yang didukung oleh platform kebudayaan Indonesiana. Antara lain, Multatuli Arts Festival di Lebak pada awal September 2018; Blora Folklore Festival (Cerita dari Blora) di Blora, Jawa Tengah pada pertengahan September 2018; Festival Budaya Saman di Gayo Lues, Aceh pada Oktober - November 2018; Silek Arts Festival di Padang, Padang Pariaman, Solok, Sawahlunto, Tanahdatar, Payakumbuh, dan Bukittinggi Sumatera Barat pada September - November; Festival Tenun Nusantara di Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada pertengahan Oktober 2018; dan Amboina International Bamboowind Music Festival di Ambon pada November 2018.