JAKARTA, KOMPAS – Maestro seni topeng dari Italia Enrico Bonavera bakal mementaskan lakon Harlequin untuk pertama kalinya di Indonesia di Goethe Institut, Jakarta, hari ini, pukul 19.00. Pertunjukannya diberi judul “The Secrets of Harlequin”.
Harlequin adalah sebagai salah satu ikon pertunjukan komedi di Italia yaitu Commedia dell’Arte, yang populer pada abad ke-16 hingga abad ke-18. Commedia dell’Arte adalah bentuk komedi yang lakonnya berimprovisasi dengan dialog menggunakan kostum berwarna-warni. Enrico Bonavera, sendiri sangat mengidolakan sosok Harlequin.
“Bagiku dia adalah sosok inspirasi penduduk Italia pasca perang dunia kedua. Dia bisa menularkan energi dan optimisme pada warga melalui seni bahasa tubuhnya,” ungkap Enrico di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Duta Besar Italia untuk Indonesia Vittorio Sandalli mengatakan, kedatangan Enrico ke Indonesia juga untuk memperkenalkan kebudayaan Italia yang familiar dengan Indonesia. Dia juga bakal bertukar ilmu seputar seni topeng yang berkembang di Italia dengan khalayak Indonesia.
Budayawan dan Konsul Kehormatan Italia di Bali Giussepe Confessa menambahkan, seni topeng yang dikembangkan oleh Enrico sama dengan seni topeng di Indonesia, khususnya Bali. Makna dari pertunjukan seni topeng adalah menyebarkan kebaikan melalui komunikasi dengan bahasa tubuh.
“Aktor seni topeng bisa dianggap sebagai orang suci yang bertugas mengajarkan kebaikan. Dari kebaikan yang berkaitan dengan agama hingga kebaikan untuk anak-anak,” kata Giussepe.
Menurut Giussepe, yang membedakan seni topeng Italia dan Indonesia adalah tentang konsep spiritual. Seni topeng Italia murni tentang berkomunikasi dan menyebarkan pengaruh ke penonton sedangkan di Indonesia ada unsur-unsur spiritual dalam seni.
“Misalnya di Bali, aktor harus memandikan diri, harus dikawinkan dengan topengnya. Di Italia tidak ada ritual seperti itu,” ungkap Giussepe.
Konsep pertunjukan yang ditampilkan Enrico, menurut Giussepe, juga mirip pementasan wayang orang, topeng cirebon, dan topeng bali. Bedanya, di Indonesia diiringi dengan musik gamelan.
“Makanya banyak aktor Italia yang juga sedang belajar memadukan antara gerakan dan ritme musik. Seni tiap negara pasti ada kekurangan dan kelebihan masing-masing,” katanya.