Gelar Doktor Honoris Causa Ke-12 untuk Jusuf Kalla
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima penganugerahan gelar doctor honoris causa ke-12. Gelar terakhir diperoleh Jusuf Kalla dari Universitas Muslim Indonesia dalam bidang pemikiran politik Islam di Kampus UMI, Sabtu (23/6/2018). Pemberian gelar dilakukan bersamaan dengan Milad Ke-64 UMI.
Dalam orasinya yang berjudul Aktualisasi Prinsip Islam dalam Penguatan Semangat Kebangsaan, Jusuf Kalla mengatakan, Islam adalah salah satu faktor pemersatu bangsa. Secara khusus, prinsip Islam memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan semangat kebangsaan di Indonesia.
Berkat Islam, orang-orang dari suku Aceh, misalnya, merasa dekat dan bersahabat dengan orang-orang dari suku Bugis atau Makassar, dan seterusnya antarsuku-suku lain di Nusantara.
”Berkat Islam, orang-orang dari suku Aceh, misalnya, merasa dekat dan bersahabat dengan orang-orang dari suku Bugis atau Makassar, dan seterusnya antarsuku-suku lain di Nusantara,” kata Jusuf Kalla.
Sebagai faktor pemersatu, lanjut Wapres, Islam mendorong tumbuh dan menguatnya ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan dan solidaritas sesama Muslim di antara berbagai suku dan etnis yang berbeda. Ukhuwah Islamiyah pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya ukhuwah wathaniyah, yakni persaudaraan dan solidaritas sesama warga Tanah Air.
”Karena itu, kita harus tetap menempatkan Islam dalam ketinggian dan kemuliaannya dan tidak mereduksinya ke dalam realitas dan fenomena empiris-sosiologis seperti semangat kebangsaan atau nasionalisme. Karena iman seseorang Muslim tidak lengkap jika dia tidak mencintai tanah airnya,” ucap Wapres.
Rektor UMI Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar mengatakan, keputusan pemberian gelar kepada Jusuf Kalla sudah melalui kajian yang serius dan mendalam oleh anggota senat setelah mempelajari nilai dan mempertimbangkan gagasan, semangat, dan jasanya.
”Beliau adalah tokoh yang memiliki karakter dan konsisten. Berbagai terobosan dan kebijakan beliau mendapat pengakuan, baik dalam maupun luar negeri,” ucap Masrurah.