YOGYAKARTA, KOMPAS — Berbagai cara dilakukan guna menggalang dana untuk beasiswa. Alumni Universitas Gadjah Mada mempunyai cara unik, yakni menggelar lomba menulis dengan tajuk kisah cinta mereka di kampus.
Alumni UGM menggunakan media sosial untuk mengadakan lomba menulis cerita hingga kemudian dibukukan. Hasil penjualan buku yang memuat kisah cinta mereka selama di kampus akan digunakan untuk beasiswa.
”Bermedia sosial haruslah memperkaya konten dan fokus untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu, ini yang menjadi tujuan kami,” kata Sulastama, salah satu admin media sosial Facebook Kagama Virtual di Yogyakarta, Kamis (14/6/2018).
Cara ini dilakukan dalam membantu mahasiswa UGM yang kurang beruntung. Saat ini, anggota Kagama Virtual telah mencapai 25.000 lebih alumnus.
Lomba bertema cerita cinta di Kampus Biru. Syaeful Bangsri, salah satu alumnus, menulis sepenggal cerita kisah cintanya yang harus berakhir karena memilih untuk tidak mengikuti pacarnya yang ternyata mengikuti kegiatan keagamaan garis keras.
Alumnus lainnya yang akrab dipanggil Mas Gowok menulis tentang kekasihnya yang meninggal karena serangan jantung. Kisah lainnya masih banyak yang bisa dibaca di buku setebal 647 halaman ini.
Dian Nirmalasari, ketua panitia kegiatan ini, mengatakan, ada 110 cerita yang dikirim oleh alumni, tetapi tidak semua cerita bisa diterbitkan. Tim juri yang terdiri dari para pakar dan penulis buku yang tidak asing lagi, salah satunya Ari Kinoysan Wulandari yang bekerja keras memilih dan melakukan pengeditan sehingga cerita ini siap untuk dicetak.
Cerita Ihdina Yulia dengan judul Balada ke Pernikahan Mantan Pacar terpilih menjadi cerita terbaik dalam lomba ini. Dian mengatakan, hasil penjualan buku ini semuanya akan diserahkan untuk beasiswa mahasiswa UGM.
Cetakan pertama sebanyak 500 buku, yang akan diuncurkan pada 19 Juni 2018 bersamaan dengan acara Syawalan Mataraman Kagama Virtual di Graha Sabha Pramana, sudah habis dipesan.
Joko Supriyono, penggagas kegiatan ini, berharap kelak ada produser yang tertarik membawa cerita ini ke layar lebar dan untuk mewadahi kegiatan tulis-menulis, saat ini sudah terbentuk media sosial Facebook Kagama Virtual Writing.
”Bagi yang mau memesan buku ataupun ingin belajar menulis, silakan kunjungi Facebook kami. Ucapan terima kasih kepada semua panitia yang terlibat dan juga peserta yang telah ikut dalam kegiatan ini. Harapan besar, agar budaya menulis dan membaca akan semakin meningkat. Lewat tulisan, manusia akan dikenang,” ungkapnya penuh semangat.