Mungkin cinta pada instrumen musik piano satu hal yang salah karena ini instrumen mahal yang tak semua pencinta musik bisa membeli, atau bahkan menyewanya. Itulah yang disampaikan komposer Jaya Suprana tatkala memberi pengantar pada Resital Piano Canho Pasirua, remaja Flores berusia 13 tahun, di Auditorium Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia, Jakarta, Sabtu (26/5/2018) malam.
Mungkin pernyataan Jaya di atas benar, tetapi cinta pada piano mengalahkan “ketidakpunyaan” itu. Inilah yang dibuktikan oleh Yohanes Capitrano Pasirua asal kota Ende, Flores, yang harus pergi sejauh tak kurang dari l50 kilometer – sekitar empat jam perjalanan, untuk bisa bertemu dengan piano akustik yang ia cintai.
Setelah itu remaja yang sudah mulai senang belajar piano sejak usia 6 tahun ini menghabiskan 2-3 hari di Maumere untuk menekuni piano. Sampai satu saat, sekitar dua tahun silam, tiba-tiba datang undangan dari PAPPRI (Persatuan Artis, Penyanyi, Pemusik Indonesia) kepada dirinya untuk ikut satu kompetisi di Long Beach, California, Amerika Serikat.
Dengan dukungan dari sejumlah pihak, remaja yang akrab dipanggil Canho ini bisa berangkat ke Amerika bersama ibunya dan mengikuti lomba di atas. Hebatnya ia mendapat enam medali emas untuk enam nomor yang dilombakan, seperti genre klasik, jazz, dan musik daerah.
Oleh tokoh Flores yang juga mantan Kepala Densus 88 Komjen (Purn) Gories Mere, Canho diperkenalkan kepada Jaya Suprana, yang lalu bersama pianis didikannya yang lebih senior M Iqbal, mengolah teknik permainan Canho. Hasilnya adalah resital piano solo yang ia hadirkan Sabtu malam lalu.
Untuk usianya, permainan Canho tidak mengecewakan. Pembawaannya yang dingin membebaskannya dari demam panggung sehingga dengan cukup bersih ia memainkan karya Rober Schumann Frohlicher Landmann dari Album fur die Jugend ( Album untuk Remaja) Opus 68 opus 10 dan Sonata ciptaan WA Mozart No 11 dalam A Mayor K331, dengan bagian tiganya yang amat terkenal, yakni Rondo alla Turca.
Canho masih memberi tambahan dalam resitalnya, yakni The Entertainer, dari album ragtime standar, karya Scott Joplin, yang pernah masyhur saat menjadi musik tema film sukses The Sting yang dibintangi oleh Robert Redford dan Paul Newman tahun 1973.
Canho menutup resitalnya dengan karya sang patron Jaya Suprana, Untuk Ayla VII yang berirama dangdut. Resital yang dipadati oleh komunitas Flores dan pencinta musik ini menjadi saksi bagi perjalanan musik Canho Pasirua. Semoga ia teguh bersetia pada instrumen yang sejak tujuh tahun terakhir ia geluti dengan amat intens.