Pewarta Foto Mesir Raih Penghargaan Hari Kebebasan Pers Dunia

ISTIMEWA

Deputi Dirjen UNESCO Getachew Engida dengan piagam dan foto Mahmoud Abu Zeid, pemenang penghargaan Guillermo Cano 2018. Mahmoud adalah fotografer yang masih ditahan Pemerintah Mesir dan tidak dapat menerima penghargaan yang diberikan kepada wartawan yang berani ambil risiko untuk kemerdekaan pers dan kebebasan berekspresi sampai mengorbankan jiwa dan raganya itu.

ACCRA, KAMIS — Mahmoud Abu Zeid terpilih untuk mendapatkan Guillermo Cano Award 2018 dalam Hari Kebebasan Pers Dunia (WPFD) di Accra, Ghana, Rabu (2/5/2018) malam atau Kamis dini hari WIB. Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Kempinski Gold Coast, Accra, itu dihadiri Presiden Ghana Nana Akufo-Addo.

Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo kepada Kompas menuturkan, Mahmoud yang juga dikenal sebagai Shawkan (lahir 1977), seorang jurnalis foto Mesir, ditangkap karena mengambil foto dalam pembantaian Rabaa, 14 Agustus 2013, di Kairo, Mesir. Ia dipenjarakan selama kerusuhan pascakudeta oleh Pemerintah Mesir sejak 2013 dan menghadapi hukuman mati.

Zeid adalah seorang jurnalis foto freelance pemenang berbagai penghargaan. Dia mulai bekerja untuk Demotix pada April 2010.

Setelah kudeta Mesir pada 2013, Zeid mengambil foto-foto protes terhadap Jenderal Abdel Fatah el-Sisi. Karyanya telah diterbitkan di Time, The Sun, Die Zeit, Bild, dan situs web BBC. Karyanya juga telah direproduksi oleh Amnesty International, Global Voices, IFEX, dan lain-lain.

Gullermo Cano adalah pemimpin media di Kolombia yang tewas diberondong peluru oleh pihak yang tidak suka atas pemberitaan yang dibuat medianya.

Gullermo tewas pada 17 Desember 1986 di Bogota pada usia 61 tahun dalam kedudukan sebagai Pemimpin Redaksi El Espectador.