TANGERANG SELATAN, KOMPAS - Kemajuan teknologi memberi tuntutan berkembangnya metode pendidikan yang kolaboratif. Selain menyenangkan, cara ini memberi mahasiswa kesempatan mengumpulkan informasi seluas-luasnya.
"Kuliah konvensional sekadar mendengar dan mencatat omongan dosen sudah berlalu. Mahasiswa harus sudah difasilitasi dengan bisa kuliah jarak jauh dan mengakses materi kuliah dari kampus lain melalui pendidikan kolaborasi," kata Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono dalam jumpa pers, Rabu (2/5/2018)
Wakil Rektor Bidang Akademik Hira Meidia mengatakan proposal perizinan kuliah jarak jauh tengah dipersiapkan untuk diajukan kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Sementara ini, pendidikan kolaborasi diadakan di kelas-kelas. Dosen merancang setiap perkuliahan memiliki tugas kelompok.
"Mahasiswa belajar memahami, menganalisa, menulis, bernegosiasi, dan presentasi setiap gagasan di muka umum," kata Hira.
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UMN Inco Hary Perdana mengatakan, gawai elektronik merupakan rekan dalam mendidik. Dosen sebagai fasilitator mengajar mahasiswa cara mencari rujukan yang akurat, etika dalam menulis dan mengutip, serta mengembangkan inovasi.