Sebanyak 12 perempuan perupa yang tergabung dalam kelompok Bumbon akan menggelar pameran seni rupa bertajuk “Pengilon” di Bentara Budaya Yogyakarta, 21-29 April 2018. Pameran yang dibuka bertepatan dengan peringatan Hari Kartini itu akan menampilkan sejumlah karya yang merefleksikan perjalanan hidup perempuan, baik sebagai ibu, istri, maupun seorang pekerja.
Para perupa itu adalah Theresia Agustina Sitompul, Agustina Tri Wahyuningsih, Wahyu \'Adin\' Wiedyardini, Dona Prawita Arissuta, G. Prima Puspita Sari, Nadiyah Tunnikmah, Caroline Rika Winata, Trien Afriza, Ayu Arista Murti, Utin Rini Anggraini, Roeayyah Diana P, dan Sari Handayani.
Sesuai tema pameran “Pengilon” yang berarti “cermin”. Cermin selalu melekat dalam keseharian perempuan. Namun becermin tidak melulu berhadapan dengan benda cermin, tetapi juga lewat orang-orang di sekitar kita bisa mengetahui bagaimana diri kita. Mereka menilai, entah positif atau negatif, dan kita harus menerimanya.
Pendefinisian diri
Aktivitas bercermin dekat dengan proses pendefinisian diri atau menyusun diri. Gambar diri atau sesuatu yang terpantul di dalam cermin memberikan makna atau citra dari diri seseorang. Diri dalam cermin tidak saja identifikasi fisikal, tetapi ‘gambar’ atau imaginasi dalam arti kemampuan dari orang bercermin menghadirkan arti dari gambar dan makna.
Imaginasi bukan hayalan dalam arti sehari-hari: sesuatu yang yang ngelantur, tetapi imaginasi adalah masuknya gambar dan citra yang jelas dalam daya (kekuatan) imaginasi manusia yang memiliki kekuatan seperti kekuatan berfikir. Dan faktanya, tidak ada seorang pun yang lepas dari imaginasi.
Fase cermin seringkali disebut fase imaginer, tetapi biasanya didahului oleh tahap ‘keakuan’ atau narsisme dalam proses identifikasi diri manusia, dan ini fase awal. Fase ini akan terus berlanjut sampai pada tahapan kemampuan menangkap, menyerap makna dan citra sehingga seseorang mulai menemukan tahapan dari kehidupannya yang semakin kompleks.
Ketika seseorang dikepung oleh penilaian orang di sekitarnya terhadap dirinya sehingga cerminan dari orang lain ini tak terhindarkan membentuk persepsinya tentang dirinya, ini tahap yang kompleks sampai seterusnya.
Sebelum pameran “Pengilon”, kelompok Bumbon sudah tiga kali menyelenggarakan pameran bersama. (*/HRS)