JAKARTA, KOMPAS – Yayasan Sosial Budaya Sosrokartono memperingati hari ulang tahun ke-35 di Auditorium Rooseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/4/2018). Perayaan tersebut juga dihadiri oleh Pembina Yayasan Sosrokartono Sukadiah Pringgohardjoso dan Budayawan Toeti Roosseno.
Ketua Yayasan Sosial Budaya Sosrokartono Rustam Jusuf mengatakan, pendidikan di Yayasan Sosrokartono tidak hanya mengajarkan soal berkehidupan sosial. Menurut dia, pengajaran nilai-nilai budaya luhur melalui tokoh-tokoh pahlawan sangat penting untuk kekuatan di dalam diri.
“Kalau sosial hanya memberi proses belajar tentang kehidupan masyarakat. Itu belum cukup, nilai-nilai budaya perlu diasah dan ditanamkan sejak anak-anak, agar mereka menjadi manusia yang berbudaya,” ujar Rustam.
Rustam menyebut, salah satu ajaran yang diajarkan adalah Catur Murti. Ajaran tersebut merupakan buah pemikiran dari Raden Mas Pandji Sosrokartono. Sosrokartono sendiri merupakan kakak kandung Raden Ajeng Kartini.
“Pikiran, perasaan, perbuatan, dan perkataan harus satu, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Intinya adalah kejujuran dalam diri dalam bertutur ucap, berperasaan, dan bertingkah laku,” ujar Rustam.
Sosrokartono dikenal pribadi yang mengabdikan diri penuh pada tanah Indonesia. Dia pemerhati pendidikan anak dan keluarga tidak mampu dengan semboyan “Mengabdi pada Allah dan menjaga keindahan hidup tanpa membedakan agama bangsa suku dan golongan.” Yayasan Sosrokartono dibangun sejak 19 Januari 1983.