Jumlah Editor Kamus Besar Bahasa Indonesia Belum Ideal
Oleh
DD09
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki beragam bahasa daerah yang menjadi sumber kosa katanya. Akan tetapi, jumlah editor untuk menyunting Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI belum mencukupi.
Kepala Bidang Pengembangan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dora Amalia memaparkan, sebanyak 652 bahasa daerah di Nusantara telah terverifikasi.
”Dari segi sumber daya manusia, jumlah editor terbatas. Secara keseluruhan ada sekitar 50 editor untuk KBBI,” ucapnya saat ditemui setelah lokakarya di Jakarta, Senin (9/4/2018).
Apabila dibandingkan dengan kamus bahasa Inggris Oxford, jumlah editornya sekitar 200 orang. Dora mengatakan, ada sekitar 50 bahasa asal yang menjadi sumber kosakata kamus tersebut.
Dalam lokakarya itu, editor KBBI dari Balai Bahasa Jawa Barat, Asep Rahmat Hidayat, mengatakan, seorang editor kamus bertugas untuk menambahkan kata, menemukan bukti penggunaannya, dan merumuskan definisi. Kata-kata yang akan ditambahkan paling tidak sudah digunakan selama 10 tahun.
Asep juga mengusulkan untuk melibatkan perwakilan dari setiap universitas, asosiasi, dan profesi sebagai editor KBBI. ”Perlu ada kebijakan urun daya terkait editor KBBI,” ujarnya.