Saat Puan Maharani Menyimak Hafalan Al Quran Anak Yatim
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengunjungi Pesantren De Muttaqin di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (3/4/2018). Dalam kesempatan itu, Puan menyimak hafalan Al Quran sejumlah anak yatim yang menjadi santri di pesantren tersebut.
Berdasarkan pantauan Kompas, Puan tiba di Pesantren De Muttaqin sekitar pukul 10.00. Puan datang didampingi sejumlah pejabat, antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Kepala Polri yang juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin, serta Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.
Begitu tiba, Puan dan rombongan disambut Pengasuh Pesantren De Muttaqin Ike Muttaqin, lalu diajak untuk berkeliling ke sejumlah ruangan di pesantren tersebut. Kemudian, Puan bertemu dengan para santri Pesantren De Muttaqin yang semuanya laki-laki dan merupakan anak yatim.
Di sela-sela kunjungan itu, dua santri Pesantren De Muttaqin, Ahmad Ghozali (10) dan Kamil Ramadhan (10), menunjukkan kemampuan mereka menghafal ayat-ayat suci Al Quran. Kedua santri itu sama-sama sudah menghafal 30 juz Al Quran dan menjadi juara dalam peserta lomba hafalan Al Quran yang diselenggarakan sebuah stasiun televisi swasta pada tahun 2017. Dalam ajang itu, Ahmad menjadi juara pertama, sementara Kamil juara ketiga.
Di depan Puan dan rombongan, Ahmad dan Kamil dengan tangkas melafalkan ayat-ayat Al Quran yang diminta. Selain menghafalkan ayat Al Quran di luar kepala, kedua santri itu juga mampu menyebutkan letak halaman suatu ayat Al Quran dan bahkan bisa menyebut ayat tersebut terletak di baris ke berapa.
Seusai menyimak hafalan Al Quran yang dilantunkan Ahmad dan Kamil, Puan menuturkan, anak-anak itu memiliki kemampuan yang luar biasa. ”Saya tentu saja sangat berbangga hati bisa bertemu dengan mereka,” katanya.
Puan berharap, selain bisa menghafal Al Quran dan menjalani pendidikan agama, para santri itu juga bisa mendapatkan pendidikan umum yang berkualitas. ”Saya berharap, selain bisa membaca dan menghafal Al Quran, mereka juga bisa mendapatkan pendidikan umum sesuai dengan umurnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ike Muttaqin mengatakan, Pesantren De Muttaqin baru resmi menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar pada 2017. Saat ini, jumlah santri pondok itu ada 21 orang dan 5 di antaranya sudah bisa menghafal 30 juz Al Quran.
”Yang sudah hafal 30 juz itu antara lain Ahmad dan Kamil. Ahmad bisa menghafal 30 juz dalam waktu 8,5 bulan, sementara Kamil menghafal 30 juz selama 6,5 bulan,” ujar Ike.