Profesor Sardjito Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Universitas Gadjah Mada mengusulkan agar Prof Dr M Sardjito, MPH menjadi pahlawan nasional. Usulan yang juga didukung bersama Universitas Islam Indonesia tersebut berdasarkan peran Sardjito dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ilmu pengetahuan sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.
Sardjito merupakan rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan rektor ketiga Universitas Islam Indonesia (UII). Ia lahir pada tahun 1889 dan wafat tahun 1970. Usulan Sardjito memperoleh gelar pahlawan nasional telah muncul pada tahun 2012 karena dianggap memenuhi syarat dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Rektor UGM Panut Mulyono, dalam Seminar Nasional ”Peran Prof Dr M Sardjito, MPH dalam Revolusi Kemerdekaan, Kemanusiaan, Pendidikan, dan Kebangsaan”, di Jakarta, Selasa (27/2), mengatakan, Sardjito membuat makanan dan asupan vitamin bagi tentara pada masa perang.
”Ia juga memproduksi obat dan vaksin untuk memenuhi kebutuhan kesehatan prajurit untuk menghadapi tentara Nederlandsch Indië Civil Administratie atau NICA,” ujar Panut.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta sejarawan Hilmar Farid menambahkan, Sardjito ketika menjadi rektor UGM tahun 1949 mensyaratkan agar bahasa pengantar dalam area universitas negeri pertama itu adalah bahasa Indonesia.
Syarat tersebut membantu memberikan akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia lainnya. Saat itu, bahasa pengantar dalam institusi pendidikan adalah bahasa Belanda. ”Keputusan itu berlandaskan nasionalisme dalam pengetahuan. Universitas juga semakin terbuka bagi publik,” ujarnya. (DD13)