logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKetika Film Jadi Sarana...
Iklan

Ketika Film Jadi Sarana Kampanye Stop Perkawinan Anak

Oleh
· 3 menit baca
None
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Oxfam Indonesia bekerja sama dengan sejumlah organisasi di Nusa Tenggara Barat menggelar Konferensi dan Pentas Seni Anak Muda Membawa Perubahan, sejak Senin (15/1), di kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi NTB. Pada Selasa (16/1), digelar dialog bertema "Bahaya Perkawinan Anak". Dialog yang dipandu Kristi Praptiwi dari Oxfam Indonesia (kiri) ini menghadirkan (dari kiri ke kanan) Mentari Novel, Duta Perkawinan Anak Nasional; Hazmita Nurzakia dari Forum Anak Kabupaten Gowa; serta Rizal Ceper, pembuat film Bahaya Merariq Kodeq.

Jamilah (16) masih duduk di kelas I SMA di daerah Lombok Barat ketika memutuskan menikah (merariq)dengan Ismail (28). Pemuda di desanya itu merebut hatinya dengan cara selarian (kawin lari). Guru Jamilah meminta kepala dusun setempat agar membatalkan pernikahan adat itu, tetapi tidak berhasil karena Ismail sudah menyogok kepala dusun.

Pernikahan berlangsung tanpa ada dokumen apa pun. Jamilah putus sekolah dan menjadi ibu rumah tangga. Karena masih anak-anak dan tidak banyak mengerti urusan rumah tangga, Jamilah sering dimarahi ibu mertuanya. Dia juga dipukuli suaminya gara-gara tidak bisa membuat kopi untuk tamu, yang ternyata jaringan perdagangan orang (TPPO) yang berkedok agen pengiriman tenaga kerja wanita ke Arab Saudi ilegal. Ismail setuju mengirim Jamilah ke Arab Saudi karena mendapat uang dari orang yang berkedok agen TKW.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000