Setelah tahun ini naskah Panji diakui sebagai ingatan dunia oleh UNESCO, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan mengajukan lagi naskah Hikayat Aceh dan Sunda sebagai ingatan dunia pada 2018. Perpusnas memiliki koleksi 11.143 naskah dari seluruh Indonesia. Menurut Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka Sri Sumekar, Perpusnas memiliki berbagai macam koleksi naskah, yang terbanyak naskah yang ditulis di atas permukaan daun lontar. Penasihat Tim Ahli Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Wardiman Djojonegoro, membenarkan bahwa KNIU bersama Perpusnas tengah menyiapkan pengajuan Hikayat Aceh sebagai ingatan dunia ke UNESCO. ”Kami juga akan mengajukan corak lukisan Bali dari Desa Kamasan, Klungkung, Bali, sebagai warisan budaya dunia. Keunggulan lukisan Kamasan adalah memiliki gaya khusus dan sudah berkembang sejak abad ke-16 dan ke-17. Lukisan ini menjadi awal dari gaya lukisan Bali,” ucapnya, Kamis (14/12). (ABK)
Bogor Akan Tertibkan Bahasa di Ruang Publik
Wali Kota Bogor Bima Arya dan Kepala Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Dadang Suhendar menandatangani nota kesepahaman terkait Pemartabatan Bahasa Indonesia. Bima berjanji segera mengeluarkan peraturan yang menata secara khusus penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik kotanya. ”Tidak boleh lagi bahasa asing mendominasi di ruang publik. Kita tentu ingin bahasa Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri,” katanya, Kamis. Dalam siaran pers yang dikeluarkan Humas Pemkot Bogor disebutkan, naskah nota kesepahaman itu ditandatangani Bima dan Dadang di sela kegiatan Rapat Kerja Daerah Kota Bogor di Cisarua, Bogor, Rabu (13/12). Menurut Bima, saat ini ruang publik sarat penggunaan bahasa asing atau campuran. Padahal, bahasa Indonesia jadi bahasa resmi ASEAN, bahasa kesembilan yang paling banyak digunakan di dunia, bahasa populer keempat di Australia, bahasa kedua paling banyak digunakan di Vietnam, dan bahasa ketiga yang paling banyak digunakan di Wordpress. (RTS)