Mendikbud Resmikan Pameran ”Tribute to Tino Sidin”
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meresmikan pameran seni rupa ”Tribute to Tino Sidin” di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (14/12) pagi. Pameran yang digelar untuk memperingati 92 tahun pelukis Tino Sidin itu menampilkan karya sejumlah tokoh, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
”Saya sangat memberi apresiasi ada kesadaran yang tinggi untuk melestarikan (warisan Pak Tino Sidin) agar menjadi contoh bagi yang lain,” kata Muhadjir saat memberi sambutan dalam pembukaan pameran ”Tribute to Tino Sidin”yang digelar di Museum Taman Tino Sidin di Bantul.
Tino Sidin adalah pelukis yang menjadi pemandu acara Gemar Menggambar di TVRI dari 1970 hingga 1990-an. Dalam acara itu, Tino mengajari anak-anak menggambar dengan metode yang sederhana. Ia juga kerap mengomentari gambar yang dikirim anak-anak. Saat mengomentari gambar kiriman anak-anak, Tino selalu berkata, ”Ya. Bagus….”
Pameran ”Tribute to Tino Sidin” diselenggarakan pada 14-31 Desember 2017. Selain menampilkan lukisan karya Sri Mulyani, pameran tersebut juga memajang karya sejumlah perupa Indonesia yang sudah dikenal luas, misalnya Nasirun, Heri Dono, Putu Sutawijaya, Yuswantoro Adi, AC Andre Tanama, dan Jumaldi Alfi.
Selain mengapresiasi pameran itu, Muhadjir mengatakan, dirinya juga sangat mengapresiasi pendirian Museum Taman Tino Sidin. Selain untuk mengenalkan sosok dan karya Tino Sidin, museum tersebut juga menjadi sarana untuk menularkan semangat Tino yang ingin mengajak anak-anak untuk terus menggambar.
”Mudah-mudahan museum yang sudah dibangun ini akan menjadi inspirasi dan menjadi tempat untuk bermain, berkreasi, dan mengembangkan diri bagi siapa aja, terutama untuk anak-anak kita,” ujar Muhadjir.
Menurut Muhadjir, menggambar atau melukis bisa menjadi salah satu metode pendidikan karakter. Dia menambahkan, pendidikan karakter kepada anak-anak mencakup tiga hal, yakni etika, estetika, dan logika. ”Nah, melukis ini merupakan upaya untuk mengasah anak di bidang estetika,” katanya.
Putri kelima Tino Sidin, Panca Takariyati Sidin, menuturkan, pameran ”Tribute to Tino Sidin” digelar untuk memperingati 92 tahun Tino Sidin. Tino dilahirkan di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada 25 November 1925 dan meninggal tahun 1995. Dalam pembukaan pameran itu, juga dilakukan peresmian patung Tino Sidin yang berada di bagian depan Museum Taman Tino Sidin.