Indonesia Menggagas Pusat Pendidikan Anak Usia Dini di ASEAN
Oleh
Ester Lince Napitupulu
·3 menit baca
Kompas/Ester Lince Napitupulu
Suasana semibar internasional tentang pendidikan anak usia dini dan keluarga di era digital yang digelar SEAMEO CECCEP di Yogyakarta, Rabu (15/11). Indonesia menggagas center pelatihan PAUD dan keluarga di kawadan ASEAN.
YOGYAKARTA, KOMPAS - Indonesia memulai debut pendirian SEAMEO Regional Center for Early Childhood Care Education and Parenting atau SEAMEO CECCEP dengan menggelar seminar internasional pendidikan anak usia dini dan pengasuhan orangtua yang efektif di era digital, di Yogyakarta, Rabu (15/11). Berdirinya SEAMEO CECCEP untuk meningkatkan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan orang tua di kawasan ASEAN.
Pada acara pembukaan, hadir antara lain Direktur Sekretariat SEAMEO Gatot Priowirjanto, Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Sulistyo, serta Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar. Kegiatan yang berlangsung hingga Jumat nanti dihadiri sekitar 300 peserta dari kawasan ASEAN.
Gatot mengatakan Southeast Asian Ministets of Education Organisation (SEAMEO) mengembangkan pusat pendidikan atau center regional di beberapa negara ASEAN. Sejak 2015 Indonesia mengajukan pendirian SEAMEO CECCEP untuk meningkatkan perhatian dan komitmen semua pihak dalam mendukung PAUD dan pendidikan orang tua.
Seminar diikuti sekitar 300 orang. Peserta adalah para pemangku kepentingan pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga yang terdiri atas akademisi, praktisi pendidikan, dan mahasiswa jurusan PAUD yang berasal dari dalam dan luar negeri.
"Kita harus serius berinvestasi untuk kesejahteraan anak. Pertumbuhan anak di tiga tahun pertama tidak terasa dan begitu cepat. Karena itu, masa depan anak harus dipersiapkan dengan baik agar mereka hidup lebih baik di masa depan," kata Gatot.
Harris mengatakan seminar internasional tentang PAUD dan orangtua di Yogyakarta ini bisa dikatakan sebagai debut SEAMEO CECCEP di ASEAN. "Indonesia ingin memprakarsai agar praktik-praktik baik dalam pengembangan PAUD serta pengembangan model PAUD yang efektif bisa disebarkan kepada 11 negara ASEAN," jelas Harris.
Kompas/Ester Lince Napitupulu
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat, Kemdikbud, Harris Iskandar, memberikan penjelasan soal kebijakan PAUD di Indonesia. (Kompas/Ester Lince Napitupulu)
Harris mengatakan SEAMEO CECCEP berupaya untuk menjadi pusat regional terdepan dalam penelitian, advokasi, dan peningkatan kapasitas bidang PAUD dan pendidikan keluarga. Adapun misinya adalah untuk meningkatkan komitmen regional dan global terkait kualitas pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga.
“Nilai yang diusung SEAMEO CECCEP adalah kepentingan terbaik untuk anak, sensitif budaya dan gender, responsif sosial dan komunitas serta inklusif. Dengan diusungnya nilai-nilai ini keberadaan SEAMEO CECCEP akan bermanfaat bagi anak-anak, orang tua, keluarga, pemerintah, pengambil keputusan, para praktisi PAUD dan pendidikan keluarga, pengusaha, dan lembaga-lembaga non-pemerintah lainnya,” jelas Harris.
Harris menjelaskan, pendekatan program SEAMEO CECCEP selama program lima tahun ke depan difokuskan pada tiga pendekatan, yaitu penelitian dan pengembangan, sehingga dapat dijadikan pusat penelitian guna membangun keilmuan regional; pengembangan kapasitas, agar dapat dijadikan pusat pelatihan guna membangun kapasitas sumber daya manusia; serta advokasi dan kerja sama, yaitu menjadi pusat advokasi guna membangun kerjasama individu, lembaga dan akademisi.
Tema yang diangkat dalam Seminar Internasional ini adalah Children’s Well-being and Effective Parenting in the Digital Era. Tema tersebut akan dibahas ke dalam 3 tiga sub-tema dan dibahas pada tiga plenary session, yaitu kesejahteraan anak lintas budaya di era digital, kompetensi guru dan praktisi PAUD untuk penddikan berkualitas, serta peran pengembangan anak secara holistik.
Pembahasan ketiga sub-tema tersebut akan dipandu oleh para pakar dari dalam dan luar negeri. Seminar ini akan lebih diperkaya dengan paparan dari sebelas kementerian pendidikan negara anggota SEAMEO tentang Parenting in the 21st Century.
Direktur Pembinaan PAUD, Kemdikbud, Ella Yulaelawati, mengatakan seminar ini sebagai media untuk berdialog tentang pengalaman dan praktik terbaik pelaksanaan PAUD dan pendidikan keluarga yang mendukung peningkatan pembangunan manusia di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman, komitmen dan kerja sama timbal balik yang lebih erat antar pemangku kepentingan PAUD dan pendidikan keluarga di kawasan Asia Tenggara serta memperluas akses pelaksanaan PAUD dan pendidikan keluarga yang berkualitas di kawasan Asia Tenggara.