logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanLaksamana Malahayati Jadi...
Iklan

Laksamana Malahayati Jadi Teladan bagi Perempuan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Laksamana Malahayati, yang dalam sejarah terkenal sebagai perempuan pemberani asal Aceh dan menjadi panglima perang laut, ditetapkan pemerintah sebagai pahlawan nasional. Keberanian Malahayati yang menegaskan bahwa kesetaraan jender sudah ada di Nusantara sejak zaman dulu diharapkan menjadi teladan bagi perempuan di Tanah Air. Tahun ini, almarhumah Malahayati bersama tiga tokoh lain, yakni almarhum TGKH M Zainuddin Abdul Madji (Nusa Tenggara Barat), almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah (Kepulauan Riau), dan almarhum Prof Lafran Pane (DIY), ditetapkan sebagai pahlawan nasional, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2017. "Di masa lampau ada begitu banyak perempuan yang layak diteladani. Tapi, perempuan yang ditetapkan sebagai pahlawan masih sedikit. Malahayati merupakan perempuan ke-13 sebagai pahlawan nasional," ujar Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo, Rabu (8/11), di Jakarta.Karena itu, Kowani sebagai pihak yang mengusulkan Malahayati sebagai pahlawan nasional berharap pemerintah tak hanya memberikan gelar pahlawan nasional, tetapi juga menjadikannya sebagai teladan bagi generasi muda, terutama bagi perempuan Indonesia. "Sekarang ini yang jadi role model generasi muda justru dari luar Indonesia, seperti artis-artis Korea," ujar Giwo. Prestasi-prestasi Malahayati dan perempuan pahlawan lainnya di masa lampau yang relevan dengan masa kini haruslah diangkat dan dijadikan teladan bagi masyarakat Indonesia. Selain menulis secara lengkap dan tuntas tentang kisah hidup dan perjuangan para pahlawan, agar generasi muda mengenal lebih jauh pahlawan nasional, perlu ada sosialisasi gencar lewat pendidikan formal dan informal."Jadi, memperingati Hari Pahlawan tidak sekadar pada upacara seremonial, tetapi lebih pada pemaknaan dan implementasi sifat- sifat kepahlawanannya untuk diteladani dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.Karena itu, setelah Malahayati, Kowani akan terus mengusulkan tokoh-tokoh perempuan di masa lalu sebagai pahlawan nasional.Panglima perangDalam catatan sejarah, Laksamana Malahayati digambarkan sebagai panglima perang Kesultanan Aceh yang mampu menaklukkan armada angkatan laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16. Atas keberaniannya, nama Malahayati saat ini dijadikan nama jalan, pelabuhan, rumah sakit, perguruan tinggi, dan nama kapal perang, yakni KRI Malahayati. Lukisannya diabadikan di Museum Kapal Selam, Surabaya, Jawa Timur.Sejumlah organisasi lain juga memberikan apresiasi atas penetapan Malahayati sebagai pahlawan nasional. "Semoga tahun berikut makin banyak perempuan pahlawan nasional di Nusantara mendapat perhatian pemerintah," ujar Ferryzhal Utama, aktivis dari Masyarakat Adat Nusantara. (son)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000