SURABAYA, KOMPAS —Pameran seni rupa Biennale Jatim 2017, Senin (9/10) malam, dibuka untuk umum. Pameran dwitahun yang saat ini merupakan edisi ketujuh mengangkat tema ”World is Hoax” dan diadakan di Galeri Prabangkara, Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya.
Pameran diikuti 27 perupa kontemporer. Pameran berlangsung cukup lama, yakni sampai Minggu (22/10). Sebelum pameran dibuka, panitia telah bersosialisasi tentang Biennale Jatim ke sejumlah kabupaten/kota, antara lain Gresik, Pasuruan, Malang, dan Jember.
Pameran merupakan hasil kerja sama Dewan Kesenian Jatim, Pemprov Jatim, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan para pegiat seni rupa kontemporer. Pameran dibuka Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Turut hadir ialah Direktur Kesenian Kemdikbud Restu Gunawan.
Kurator Asy Syams mengatakan, untuk tema ”World is Hoax”, pameran yang tidak menyediakan katalog bagi para pengunjung ini, mengurangi karya fine art atau lukisan. Tema ”World is Hoax” dipilih untuk menggambarkan masyarakat yang saat ini digempur oleh berbagai informasi di era digital. ”Kami sengaja memilih perupa yang menggeluti lintas disiplin atau \'intermedia\' untuk memenuhi tema,” katanya.
Restu mengapresiasi pameran dwitahun (biennale) dan berharap skala kegiatan di Jatim meningkat menjadi internasional. ”Bagi saya, tema biennale kali ini kira-kira Dunia adalah Panggung Sandiwara,” katanya.
Saifullah mengharapkan hal senada bahwa biennale bisa berskala lebih besar dan menyedot banyak pengunjung untuk mendorong apresiasi seni budaya. Pemilihan tema amat tepat dikaitkan dengan konteks kehidupan masa kini. Bangsa menghadapi ancaman perpecahan karena informasi sesat dan bohong (hoax).