logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPerguruan Tinggi Lawan Gerakan...
Iklan

Perguruan Tinggi Lawan Gerakan Radikalisme

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Perguruan tinggi siap berperan dalam menjaga keutuhan bangsa dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dunia akademik pendidikan tinggi dapat dimanfaatkan untuk mendukung bangsa melawan radikalisme dan memperkokoh empat pilar kebangsaan melalui tri darma pendidikan tinggi.Komitmen perguruan tinggi se-Indonesia melawan radikalisme diwujudkan dalam Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme yang digelar pada Senin-Selasa (25-26/9) di Bali. Acara dihadiri perwakilan dari sekitar 3.000 perguruan tinggi negeri dan swasta. Pada Selasa ini akan disampaikan Deklarasi Perguruan Tinggi Se-Indonesia Melawan Radikalisme yang menurut rencana dihadiri Presiden Joko Widodo.Kemarin, acara dimulai dengan seminar yang menghadirkan sejumlah tokoh bangsa dan pejabat negara. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengapresiasi aksi ini. "Kecintaan para pimpinan perguruan tinggi terhadap NKRI begitu tinggi," ujar Nasir. Nasir mengatakan, aksi seperti ini perlu dilaksanakan agar kita selalu dalam semangat menjaga keutuhan bangsa dengan wadah NKRI. Ke depan, lanjut Nasir, aksi seperti ini harus terus dilakukan. Pemahaman pada Pancasila, misalnya, lewat pendalaman di kegiatan akademik mengenai sejarah lahirnya Pancasila dan mengapa harus ada kelima sila dalam Pancasila. "Perguruan tinggi Indonesia harus menjadi pintu gerbang keberlangsungan Pancasila dan menjaga bingkai NKRI," kata Nasir.Yudi Latif, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, mengatakan, aksi ini merupakan aksi nyata bahwa dunia pendidikan, terutama pendidikan tinggi, siap meneguhkan sikap terhadap NKRI dan pilar kebangsaan lainnya.Sebelumnya, Ketua Tim Perumus Zainal Abidin mengatakan, Aksi Kebangsaan Pimpinan Perguruan Tinggi Se-Indonesia berangkat dari keprihatinan atas kondisi bangsa akhir-akhir ini. Muncul ajaran atau paham yang menganjurkan kekerasan, tindakan persekusi, adu domba, penyebaran fitnah, dan kebencian bernuansa SARA. Kondisi yang merupakan gerakan radikalisme ini tujuannya mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan keutuhan NKRI."Kami, pimpinan perguruan tinggi, memutuskan ikut bertanggung jawab untuk mengambil sikap dan langkah konkret melawan gerakan radikalisme," kata Rektor IAIN Palu, Sulawesi Tengah, tersebut.Hadir sebagai narasumber dalam aksi tersebut antara lain Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius. (ELN/*)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000